Menonton 'Rudy Habibie', Mendamaikan Politisi Mencintai Indonesia

Menonton 'Rudy Habibie', Mendamaikan Politisi Mencintai Indonesia

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Sabtu, 25 Jun 2016 17:35 WIB
Foto: Reno Hastukrisnapati Widarto
Jakarta - Ada pemandangan menarik dalam acara 'Screening Rudy Habibie' hari ini. Acara itu menyatukan dan mendamaikan banyak lapisan politik.

Dalam satu studio, Studio 1, Epicentrum XXI Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (25/6/2016), berkumpul banyak orang yang menyandang jabatan politik tertentu. Bahkan berpengaruh langsung untuk keberlangsungan negara.

Sebut saja, Gubernur DKI Basuki T. Purnama. Begitu juga Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Hadir pula Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon. Susilo Bambang Yudhoyono, juga sosok yang tidak kalah penting, walaupun tidak berhubungan langsung. Mungkin sama juga dengan Menko Puan Maharani, Akbar Tanjung, Wiranto dan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Semuanya aktif berkecimpung di ranah politik dan pastinya saling bersitegang. Bahkan bisa saja salah satu di antaranya, dulu, pernah mempunyai konflik langsung dengan Bacharuddin Jusuf Habibie.

Namun, menit ke menit filmnya berjalan, hingga akhirnya selesai kurang lebih sepanjang 2,5 jam, semua yang jadi penonton berdiri dan tersadar, bahwa Indonesia beruntung dan bersyukur memiliki BJ Habibie.

Tak ada kepentingan politik, yang lebih penting daripada mengagumi kecerdasan otak seorang mahasiswa, yang ingin membangun industri dirgantara. Berdecak kagum atas ide-ide segar serta keberanian, Habibie melawan tirani senioritas dan kebusukan koruptor.



Perjuangan 'Rudy Habibie' bersekolah di Jerman tidak main-main. Ada banyak pengorbanan yang mungkin sampai kapanpun tidak akan pernah terbalaskan.

"Filmnya bagus untuk menginspirasi generasi muda di Indonesia," komentar Guruh Soekarno Putra.



"Film ini sebetulnya bukan eksklusif tentang bapak Habibie. Tapi, siapapun yang punya integritas yang sama, akan mampu menjadi seperti beliau," kata putra Habibie, Ilham Akbar Habibie usai menonton filmnya.

Teknokrat bernama Habibie itu meleburkan ratusan kepala penontonnya menjadi satu. Bahwa fakta, masalah dan solusinya, adalah mencintai Indonesia.

(mif/wes)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads