Dua puluh tahun lalu Calvin Joyner (Kevin Hart) adalah seorang siswa yang menjadi idola semua orang. Valedictorian, atlet yang tangguh, memenangkan banyak penghargaan, pacaran dengan cewek paling hot di sekolah dan baik hati. Sementara itu Robbie Weirdicht (Dwayne Johnson) adalah siswa dengan obesitas yang gemar lip-sync ketika mandi. Tentu saja Robbie menjadi bulan-bulanan di sekolah. Hanya Calvin satu-satunya orang di sekolah yang menolak untuk menikmati penderitaan Robbie.
Dua puluh tahun kemudian Calvin menjadi akuntan. Dia menikah dengan kekasihnya zaman sekolah, tapi hidupnya tetap saja kelabu. Dia tidak memiliki anak, pekerjaannya membosankan dan asistennya naik jabatan duluan daripada dia. Kemudian datang seseorang bernama Bob yang ternyata adalah Robbie. Robbie sekarang menggantikan semua lemaknya dengan otot dan ahli untuk lari dari agen-agen CIA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditulis oleh Ike Barinholtz (yang bermain dalam serial ‘The Mindy Project’ dan dua buah jilid ‘Neighbors' bersama Seth Rogen), David Stasse dan Rawson Marshall Thurber, ‘Central Intelligence’ penuh dengan hal-hal klise yang Anda temukan di film-film buddy comedy zaman sekarang.
Secara plot, sama sekali tidak ada hal yang baru dalam film ini. Semuanya mengikuti formula. Semuanya sesuai dengan prediksi Anda. Anda bisa menonton film ini dengan separuh terlelap dan Anda masih bisa mengerti. Adegan-adegan laga yang ditawarkan pun tidak ada yang fenomenal. Semuanya di bawah standar.
Biasanya, untuk menggantikan semua kehambaran itu, pembuat film akan bergantung pada humor-humor yang disampaikan. Seperti ‘The Heat’ milik Paul Feig yang dirilis beberapa tahun lalu. Sayangnya, ‘Central Intelligence’ tidak mempunyai banyak stok humor kelas A meskipun Anda akan tetap menikmati beberapa guyonannya. Mood-nya yang light akan tetap membuat Anda betah di tempat duduk.
Thurber, dengan kredit seperti ‘Dodgeball’ dan ‘We're The Millers’, ternyata masih tahu apa yang membuat ‘Central Intelligence’ bisa dijual. Dan itu adalah chemistry Dwayne Johnson dan Kevin Hart. Ketika humor yang ditawarkan tidak selucu yang Anda inginkan, paling tidak Anda bisa melihat mereka bersenang-senang.
Johnson dan Hart jelas terlihat rileks dan tampak menimmati kehadiran satu sama lain. Mereka berdua saling mengimbangi dengan baik. Johnson dengan aksi laganya dan Hart dengan teriakan-teriakan fenomenalnya di sepanjang Johnson memukuli penjahat. Chemistry keduanya adalah hal yang membuat ‘Central Intelligence’ nyaman untuk disimak.
Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.
(mmu/mmu)