Hanung pun tak bisa menyebut apakah nanti suara yang akan keluar dari hasil mix di Hollywood akan bagus atau tidak. Karena menurutnya kedua hal itu relatif dari kuping pendengarnya.
Tapi yang pasti, Hanung punya concern besar dalam sisi sound untuk sebuah film. Dan, tentunya untuk film 'Rudy Habibie'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanung juga melihat memang perbandingan yang ada di studio mixing di Hollywood dan Indonesia jauh berbeda. Mulai dari kualitas speaker hingga sumber daya orangnya, memudahkan seorang sutradara seperti Hanung untuk lebih mengoptimalkan pekerjaannya.
"Kualitas mesin udah beda, speaker udah beda dan bukan mengecilkan orang Indonesia, tapi memang beda sama orang sini," jelasnyan.
"Kalau disini, Chris David --operator Wildfire-- buat saya bisa berkerja sebagai sutradara bukan merangkap sebagai sound desainer," jelasnya.
Namun, ada yang coba digaris bawahi oleh Hanung. Baginya, sebagus apapun sebuah hasil mixing tetap akan bergantung dengan output yang ada di bioskop Indonesia.
"Kalau output nanti pasti akan terasa lebih jernih. Tapi harus diperhatikan adalah kualitas dari sound bioskop Indonesia juga, kalau kualitasnya jelek ya sama aja kedengarannya," urainya. (fk/nu2)