Leony Curhat Bayar Pajak Waris, Cuma Berharap Indonesia Lebih Baik

Leony Curhat Bayar Pajak Waris, Cuma Berharap Indonesia Lebih Baik

Febryantino Nur Pratama - detikHot
Minggu, 14 Sep 2025 13:21 WIB
Leony Vitria
Leony ditemui di kawasan Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan. Foto: Febri/detikhot
Jakarta -

Penyanyi dan aktris Leony Vitria menjadi sorotan setelah curhat soal pajak warisan viral di media sosial. Dalam unggahan yang ramai diperbincangkan itu, Leony mengungkap pengalamannya mengurus proses balik nama rumah mendiang ayah.

Ketika berniat proses balik nama rumah mendiang ayah, dia harus membayar Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar 2,5 persen dari nilai properti.

Leony mengakui tak mengetahui adanya kemungkinan keringanan atau opsi lain dalam pembayaran pajak tersebut. Meski berat, ia tetap patuh pada aturan dan bayar pajak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya itu tadi gue bilang, ya gue pasti tetap bayar walaupun sambil ngedumel, gitu. Ya kan, gue yakin semua bayar pajak ngedumel kan?" ujar Leony saat ditemui di Studio Trans TV, Mampang, Jakarta Selatan, kemarin.

ADVERTISEMENT

Ia juga menyampaikan kekecewaannya terhadap sistem perpajakan dan kurangnya transparansi dari pemerintah. Terutama penggunaan dana pajak yang selama ini dibayarkan oleh masyarakat.

"Kita seumur hidup bayar pajak ya gitu. Tapi mungkin akhir-akhir ini juga kenapa yang bikin mungkin menurut gua ya itu juga bisa viral karena juga kita punya kekecewaan. Karena akhir-akhir ini semakin kekecewaan itu semakin muncul di permukaan dengan ya itu tadi transparansi kita tadi, kita tidak pernah tahu uang pajak kita digunakan untuk apa." bebernya.

Leony blak-blakan menyentil fenomena dugaan pejabat publik yang memperkaya diri sendiri. Menurutnya, itu turut memicu ketidakpercayaan masyarakat terhadap sistem perpajakan yang ada.

Meskipun begitu, Leony menegaskan masyarakat, termasuk dirinya, bukan tidak mau membayar pajak. Mereka hanya ingin pajak tersebut digunakan sebagaimana mestinya: untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan infrastruktur.

"Jadi intinya sebenarnya kita tuh cuman pengin yang lebih baik, bukan kita gak mau bayar pajak kok. Kita mau bayar pajak asal kita tahu itu memang digunakan tepat sasaran, memang untuk ya pembangunan atau untuk apalah masyarakat yang lebih baik atau apa gitu kan," tuturnya.

"Soalnya contoh sekecilnya jalanan rusak aja gak dibener-benerin gitu ya. Gimana ya kan? Sedangkan penghasil, eh kayak pendapatan negara ini kan paling tinggi dari pajak," tuturnya.

Leony juga menyebut keresahannya ini juga dirasakan oleh banyak masyarakat Indonesia.

"Jadi sebenarnya sih menurut aku itu aja gitu. Jadi kayak curhatan aku ini akhirnya jadi relate sama banyak orang karena juga mungkin banyak yang mengalami kekecewaan yang sama," pungkasnya.




(fbr/pus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads