Selamat Hari Film Nasional! Tepat hari ini, Rabu (30/3/2016) Indonesia merayakan hari 'suci' bagi geliat layar perak nasional. Segudang harapan pun kembali dipupuk memasuki usia ke-66 tahun ini.
detikHOT yang larut dalam euforia mencoba memberikan satu ulasan menarik sepanjang hari ini. Namun, jauh dari ingar-bingar, karena ini soal sebuah perusahaan yang rela melakukan tugas mulia. Namanya, Jakarta Prima Digital (JPD), mereka melakukan restorasi terhadap film-film lawas Indonesia.
Semuanya berawal dari pertemuan detikHOT dengan Joko Anwar. Sutradara 'A Copy of My Mind' itu menyarankan kami untuk menemui temannya, Lavesh Samtani di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Tidak ada papan nama apapun ketika sampai di depan gedung enam lain yang dituju, tak juga ada ornamen atau sentuhan bernuansa film.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menunggu sebentar, barulah bertemu dengan Lavesh Samtani yang ternyata adalah COO dari JPD. Perbincangan santai dimulai, "Kami mengumpulkan film-film, ada yang memang hak ciptanya kami beli, ada yang kontrak kerjasama untuk kami restorasi ke dalam bentuk digital," buka Lavesh pertama kali kepada detikHOT.
"Visinya jelas, kami ingin masyarakat Indonesia, tua dan muda sadar akan keberadaan film-film lama. Karena, secara cerita, sinematografi dan unsur-unsur art, sejarah itu bagus sekali. Beberapa juga punya unsur edukasi yang kuat," sambungnya lagi.
COO JPD Lavesh Samtani / Asep (detikHOT) |
Rasanya tidak cukup hanya satu orang yang menjelaskan, Lavesh kemudian meminta tim Jakarta Prima Digital yang lain untuk berbincang bersama. Apa saja yang mereka lakukan? Berapa banyak koleksi film yang mereka miliki? Serta ke mana film-film hasil restorasi itu disalurkan, apa bisa ditonton oleh umum?
Semuanya akan detikHOT rangkum dalam momen perayaan Hari Film Nasional bertema 'Lestari Film Indonesia'. Simak terus artikelnya hari ini!












































COO JPD Lavesh Samtani / Asep (detikHOT)