Menurut Triawan, jumlah 1.117 layar bioskop saat ini di Indonesia sangat kurang, bahkan jumlah tersebut sama dengan di kota Beijing, Tiongkok saja. Pihak lokal sudah diberi kesempatan berinvestasi selama 30 tahun, namun tetap saja butuh investasi asing untuk masuk karena setidaknya masih butuh 5 ribu hingga 10 ribu bioskop.
"Investor lokal sudah diberi waktu 30 tahun, hasilnya 1.117 layar. Potensi 250 juta jiwa warga Indonesia itu luar biasa," kata Triawan di Kudus, Senin (7/3/2016) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada modal di Indonesia yang ada. Kita buka investasi, di kota pinggiran. Kalau ada, 5 ribu sampai 10 ribu layar untuk 250 juta warga Indonesia," ujarnya.
Jika bioskop semakin banyak, lanjut Triawan, maka persebaran film bioskop juga makin merata. Ia mencontohkan film lokal yaitu 'Comic 8: Casino Kings Part 2' yang baru saja ditayangkan, hanya dengan menambah jumlah layar yang menayangkannya, rekor baru pun terpecahkan untuk film lokal.
"Sekarang ini film nasional hanya diputar di 100 layar, tapi kemarin saya berterimakasih pada 21 karena Comic 8 memecahkan rekor. Oleh 21 diberikan hampir 400 layar, kan 21 punya 800 layar. Biasanya film Indonesia kurang, tapi kemarin 'Comic 8' dikasih 300 sampai 400 layar, meledak, pecah rekor, 110 ribu penonton sehari, 3 hari 400 ribu penonoton, film Indonesia bisa," terang Triawan.
(alg/doc)