'Mad Fax: Fury Road' berhasil membawa pulang enam piala Oscar dari kategori teknis dan kerja kolektif dalam sebuah produksi film. Prestasi itu menunjukkan bahwa sutradara George Miller memiliki tim produksi yang solid dan terbaik di bidangnya.
Dari departemen kostum, Jenny Beavan merasakan buah dari perjuangannya mendesain ratusan kostum unik dengan latar cerita post apocalyptic. Dunia 'Mad Max' menggambarkan keadaan salah satu belahan bumi di mana manusia seperti kembali ke zaman primitif. Air adalah barang langka yang sangat berharga.
Proses pengambilan gambar dilakukan di sebuah gurun di Namibia selama satu tahun. Selama produksi, Jenny memikirkan dengan serius kondisi dalam film, yang mungkin bisa saja terjadi di dunia yang kita singgahi di masa depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat turun ke panggung, Jenny kemudian masuk ke backstage interview room di Dolby Theatre, Hollywood, yang turut dihadiri detikHOT. Penampilannya cukup nyentrik dengan jaket kulit seperti bikers, bawahan hitam, beragam kalung etnik, dan sehelai kain yang dilingkarkan di lehernya. Busana yang dikenakan Jenny mungkin tidak sesuai dengan tema Academy Awards yang glamour, dan menuntut para hadirin untuk mengenakan gaun pesta. Tapi dia begitu percaya diri.
"Aku tak terbiasa memakai gaun, dan tentu saja aku tidak pernah menggunakan heels. Aku tidak bisa mengenakan pakaian seperti itu dan aku terlihat konyol dengan gaun yang cantik," kata desainer kostum kelahiran 1950 itu.
![]() |
"Tapi aku merasa cukup dress up malam ini," katanya lagi seraya tertawa.
'Mad Max: Fury Road' juga menang di kategori Best Makeup and Hairstyling, Sound Editing, Sound Mixing, Production Design, dan Editing. Hampir semua departemen yang naik ke panggung, memuji visi sutradara George Miller dalam film, yang berujung Piala Oscar untuk mereka semua.
"Semua berkat visi George. Kami hanya membantu memfasilitasi," kata Lesley Vandervalt dari backstage interview room.
Dalam memberikan riasan bagi para pemain, Lesley cs menghadapi tantangan dengan medan gurun yang menjadi lokasi. Selain itu, film ini juga menampilkan banyak adegan action, hingga riasan harus diulang berkali-kali.
![]() |
"Kami melakukan riasan kepada Nicholas Hoult selama 2 sampai 2,5 jam setiap hari. Dan dia memiliki scene 77 kali. Sementara Miss Giddy yang terpanjang, 5 jam. Dia bahkan tidur dengan tato yang masih menempel. Jadi 7 jam untuk keseluruhan makeup (untuk Miss Giddy), dan dia membiarkannya selama tiga hari, lalu kita membersihkannya selama dua jam," jelas Lesley lagi.
Menyimak penuturan departemen sound editing dalam produksi film 'Mad Max: Fury Road' juga tak kalah menarik. Dengan kondisi pengambilan gambar yang menggunakan kamera dengan kecepatan tinggi, mesin angin, dan pasir yang berdesir (lokasi pengambilan gambar di gurun), maka mustahil untuk merekam suara yang autentik saat take.
"Jadi semua yang kalian dengar di Mad Max adalah sesuatu yang David White dan aku ciptakan. Dari suara terkecil seperti langkah kaki, sampai ledakan besar. Semua berasal dari pikiran dan kreasi para sound editor, desainer, dan sebagainya," jelas Mark Mangini, salah satu sound editor.
Dari skala produksi, Mad Max memang megah dan spektakuler. Meskipun sutradara George Miller dan Tom hardy tak menang Oscar, tapi film tersebut akan dikenang sebagai salah satu yang terbaik sepanjang masa.