Emmanuel Lubezki, Pencipta Visual Cantik Hattrick di Oscar

Laporan dari Los Angeles

Emmanuel Lubezki, Pencipta Visual Cantik Hattrick di Oscar

Adhie Ichsan - detikHot
Selasa, 01 Mar 2016 13:02 WIB
Foto: REUTERS/Mario Anzuoni
Jakarta -

Tiga tahun belakangan, Emmanuel Lubezki mendominasi panggung Oscar di kategori sinematografi. Dia membawa pulang piala tiga kali berturut-turut lewat gambar indahnya di film.

Tahun ini, Lubezki jadi pemenang lewat film 'The Revenant' arahan sutradara Alejandro G. Inarritu. Lubezki secara konsisten menghadirkan visual yang cantik dalam mengikuti perjalanan Hugh Glass (Leonardo DiCaprio) ke hutan pedalaman Amerika di masa lampau.

Kamera yang dipegang Lubezki bagaikan mata elang yang mampu menangkap sudut angle terbaik. Ciri khas Lubezki selama ini adalah pengambilan longshot yang liar tapi tidak melenceng dari nilai estetika.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat saja kemegahan visual di film 'Gravity' yang merupakan kolaborasinya dengan sutradara Alfonso Cuaron. Lubezki lah yang bertanggung jawab atas decak kagum dan pengalaman penonton bioskop (terutama IMAX 3D) menjelajahi luar angkasa di film tersebut.

Sementara di 'Birdman', Lubezki memang tidak dibantu latar alam yang cantik. Dia hanya bermodalkan skill dalam pengambilan sudut gambar dan teknik yang digunakan, karena sebagian besar film ini mengambil latar di dalam ruangan.



Mengenai kemenangannya di Oscar selama tiga kali berturut-turut, sinematografer Meksiko kelahiran 1964 ini mencoba merendah. Dia mengaku hanya beruntung, dan mengagumi para sinematografer lain yang masuk nominasi seperti Ed Lachman (Carol), Robert Richardson (The Hateful Eight), John Seale (Mad Max: Fury Road), dan Roger Deakins (Sicario).

"Sejujurnya aku tidak pernah memandang Academy Awards sebagai sebuah kompetisi. Aku pikir itu adalah sesuatu yang kalian ciptakan. (Academy Awards) lebih kepada perayaan dari sebuah karya dan seni film secara umum. Aku hanya beruntung," katanya dari backstage interview room The Oscars 2016 di Dolby Theatre, Hollywood, Minggu (28/2) malam.

detikHOT yang berada di lokasi, melihat langsung bagaimana sikap rendah hati Lubezki. Meskipun hattrick mendapatkan piala Oscar, dia tak mau dinilai lebih baik dari sinematografer lain.

"Aku pikir (Academy Awards) tidak seharusnya dipandang sebagai sebuah kompetisi karena itu tidak obyektif. Itu bukan lima orang sinematografer berlari seratus meter untuk melihat siapa yang mendapatkan Oscar duluan. Itu sangat subyektif dan hanya ada 6 ribu orang yang ikut vote. Jadi, aku hanya beruntung, bukan berarti aku adalah sinematografer terbaik" katanya lagi dengan aksen Latin yang kental.

Saat pertama kali membaca skenario, Lubezki membayangkan visualisasi film itu dengan cukup rumit karena The Revenant adalah film tentang pembalasan dendam. Setelah berbicara dengan sutradara Alejandro G. Inarritu, Lubezki mendapat pemahaman bahwa film ini bukan sekadar balas dendam, dan Alejandro ingin membuatnya dengan lebih kompleks; ada kisah cinta ayah dan anak yang tak terucap, keserakahan, kepemimpinan hingga kesabaran.



"Dalam realitas, sutradara adalah penulis dari film, dan aku hanya beruntung bisa bekerjasama dengan sutradara hebat. Aku ada di sana hanya memfasilitasi atau menolong mereka menerjemahkan ide mereka ke dalam film," katanya lagi merendah.

Saat diwawancara, Lubezki juga menunjukkan bahwa perkataannya seolah sejalan dengan sikap dia. Hal itu ditunjukkan melalui gesture tubuhnya yang memegang piala Oscar dengan santai layaknya sebuah botol minuman.

Tahun ini, Lubezki mengerjakan film 'Weightless' yang dibintangi Terence Malik. Apakah tahun depan juga memperpanjang rekornya? Kita tunggu saja!

(ich/doc)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads