'Soal Film, Indonesia Mestinya Berkaca pada Vietnam'

'Soal Film, Indonesia Mestinya Berkaca pada Vietnam'

Devy Octafiani - detikHot
Rabu, 10 Feb 2016 08:49 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Masih tentang dibukanya Daftar Negatif Investasi (DNI) untuk film Indonesia. Indonesia dianggap sudah sudah ketinggalan langkah dengan negara Asia lainnya untuk memajukan industri dalam negeri.

Salah satu yang dianggap bisa menjadi contoh adalah Vietnam.

"Vietnam itu sebenarnya kan di bawah kita. Tapi dibukanya bantuan dari investor khusus di perfilman sejak lima tahun lalu kini mereka maju. Industri film di sana tumbuh sekitar 200 persen," ungkap produser Sheila Timothy saat ditemui di gedung Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produser yang kini tengah menggarap proyek film 'Wiro Sableng' itu optimis Indonesia bisa mengikuti kesuksesan Vietnam. Ia meyakini banyak hal positif yang akan dirasakan bila investor asing diberi ruang untuk menanam modal di dunia film Tanah Air.

Tak cuma mempermudah masyarakat untuk menonton film karena jumlah bioskop yang semakin banyak. Namun juga dapat memberikan pemasukan bagi negara dalam bentuk pajak.

"Ini nggak cuma akan memberikan pencerahan bagi kita para pekerja film. Tapi juga akan ada pendapatan yang diterima negara lewat pajak," paparnya yakin.

Siang tadi, para pekerja film Indonesia di bawah berbagai lembaga seperti Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI), Gabungan Studio Film Indonesia (GASFI), Indonesian Film Directors Club (IFDC), Rumah Aktor Indonesia (RAI) dan tujuh lainnya bertemu untuk memberikan sikap kepada pemerintah. Poin utamanya adalah, mereka mendukung Presiden Jokowi untuk menandatangani revisi Peraturan Presiden tentang pembukaan DNI bidang usaha film sektor, eksibisi, distribusi, produksi dan teknik. (doc/mif)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads