Lembaga Sensor Film (LSF) menganggap 'Midnight Show' terlalu sadis sehingga harus menjalani babak sensor sebanyak tiga kali. Mau tak mau terjadi pemotongan adegan yang menyebabkan tim produksi Renee Pictures harus melakukan edit ulang agar ceritanya tidak terasa aneh.
Memang, saat detikHOT berkesempatan menonton lebih dulu 'Midnight Show' dalam acara Press Screening di XXI Epicentrum Kuningan, film yang dibintangi Acha Septriasa, Gandhy Fernando, Ganindra Bimo dan Ratu Felisha itu berdarah-darah. Ada banyak pembunuhan keji yang terekam kamera yang sedikit-banyak menyebabkan trauma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu dia, mungkin LSF harus banyak dialog dengan filmmaker yang bikin film dengan genre tertentu. Unsur violance memang terkadang dibutuhkan untuk film di genre ini. Bukan sekadar bunuh-bunuhan biasa. Dan aku merasa ketua LSD yang sekarang itu punya kebijakan berbeda, lebih strict (tegas). Aku ingat banget film 'Killers' masih boleh adegan gorok leher, tapi sekarang nggak bisa," tutur sutradara 'Midnight Show', Ginanti Rona usai Press Screening.
Gita--sapaan akrabnya--memang seorang sutradara yang baru debut. Tapi dirinya sudah lama berkecimpung di dunia seni peran sebagai Asisten Sutradara (Astrada). 'Rumah Dara', 'Killers' dan 'The Raid' adalah film-film yang pernah dikerjakannya.
"Aku sedikit ada rasa kecewa juga, tapi mungkin bagi LSF, penonton kita belum bisa menerima hal seperti itu (sadis). Meengubah cerita tidak, tapi ada rasa yang sedikit hilang," tutup Gita lagi.
Bagi yang pensaran, Renee Pictures sudah merilis potongan salah satu adegan yang terkena sensor di YouTube. Video berdurasi 1 menit itu menampilkan penggorokan leher.
'Midnight Show' dijadwalkan tayang pada 14 Januari besok. Mengangkat cerita tentang tragedi pembunuhan di sebuah bioskop tua bernama Podium. (mif/ron)