Surprise dan Suspense Asia di JAFF 2015

Jogja-Netpac Asian Film Festival 2015

Surprise dan Suspense Asia di JAFF 2015

Is Mujiarso - detikHot
Rabu, 02 Des 2015 19:18 WIB
Surprise dan Suspense Asia di JAFF 2015
Foto: Is Mujiarso
Yogyakarta - Garin Nugroho punya alasan tersendiri mengapa ketika mendirikan sebuah festival film sepuluh tahun yang lalu, pilihannya jatuh pada film Asia. Menurutnya, Asia memiliki keunikan yang berpengaruh pada karya-karya film yang dilahirkan para filmmaker-nya.

"Tidak banyak negara di Asia yang memiliki sistem yang kuat, sehingga para pembuat filmnya selalu bergerilya dan mencari jalan sendiri. Dengan cara itulah film Asia selalu melahirkan surprise dan suspense, dan itulah inti dari semangat orang bikin film," ujar Garin saat membuka Jogja-Netpac Asian Film Festival di Taman Budaya Yogyakarta, Senin (1/12) malam.

Pernyataan Garin tersebut langsung menemukan perwujudannya pada film yang diputar pada kesempatan pertama, Selasa (2/12) pukul 09.30 yakni 'Fundamentally Happy' (2015) karya sutradara Singapura, Tan Bee Thiam dan Lei Yuan Bin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film ini hanya menampilkan dua tokoh, masing-masing Habiba yang diperankan oleh Adibah Noor dan Eric yang diperankan oleh Joshua Lim. Alkisah, Habiba dan Eric dulu bertetangga, saat Eric masih berumur 10 tahun, dan Habiba sudah menikah dengan Ismail. Kini, duapuluh tahun berlalu, Eric mengunjungi Habiba. Semua masih sama. Wanita berjilbab lebar yang mengajar di madrasah itu masih tinggal bersama suaminya.


'Fundametally Happy' adalah tetangga. Saat Eric kembali mengunjungi rumah tetangganya itu, Habiba ternyata masih tinggal di sana bersama dengan suaminya. Penonton mudah menduga, bahwa pertemuan itu akan menjadi reuni yang hangat antara seorang "kakak" pada adiknya, atau antara "tante" dengan "keponakan"-nya.

Namun, film berdurasi 73 menit itu tak memberi waktu lama bagi penonton untuk menebak-nebak, karena secara mengejutkan langsung berbelok ke arah lain di sejak menit-menit awal. Obrolan basa-basi tentang kabar dan "di mana" atau "kerja apa" sekarang, segera berubah menjadi ketegangan. Masalahnya, Eric tiba-tiba mengungkap sebuah rahasia masalalu, yang tak hanya membekaskan luka pada dirinya, namun tentu saja juga menjadi kenyataan pahit bagi Habiba.

Secara sederhana, film ini mengulirkan alurnya dengan ruang-ruang rumah Habiba yang sepi sebagai panggung. Ismail tak pernah dimunculkan, namun menjadi sumber utama berbagai kejutan dan ketegangan yang mencekam bagi obrolan keduanya. Dan, kedua aktor menghidupkan karakter masing-masing dengan luar biasa, menyedot penonton ke dalam lapis-lapis masa lalu yang menggulung mereka hari ini.

Sebelumnya, Tan Bee Thiam dan Lei Yuan Bim telah bekerja sama menggarap beragam proyek di bawah bendera 13 Little Pictures, sebuah kelompok film independen yang karya-karyanya telah mendapatkan pujian kritis. 'Fundamentally Happy' adalah film pertama yangΒ  mereka sutradarai bersama. Tan adalah lulusan dari Berlinale Talents, Rotterdam Lab dan European Audiovisual Entrepreneurs. Sedangkan Lei pernah mendapatkan Penghargaan Seniman Muda pada tahun dari 2012 dari National Arts Council, penghargaan tertinggi Singapura untuk praktisi seni muda.

Masih banyak film Asia lainnya yang bisa dinikmati di JAFF ke-10 tahun ini yang mengusung tema 'Be(coming)'. Film-film dari 23 negara dihadirkan hingga 6 Desember dalam program-program Asian Feature, Light of Asia, Asian Docs dan berbagai program spesial seperti Korean Cinema Splash dan Focus on Chinese Cinema. (mmu/doc)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads