.webp)
Aktris Acha Septriasa baru saja merampungkan film terbarunya. Sebuah drama komedi berjudul 'Lamaran' dimana ia berperan sebagai seorang pengacara Batak yang cantik bernama Tiar.
Ditemani dua sineas asli Batak, Cok Simbara sebagai ayahnya dan Mak Gondut sebagai ibunya, mau tak mau Acha harus benar-benar mempelajari dialek Batak yang khas itu. Mulai dari logatnya, kata per kata sampai mimik wajah.
"Pendalaman karakternya itu dua minggu reading skrip dan latian tiap hari di studio akting. Kebetulan guru akting saya orang Batak, jadi makin mudah belajarnya," ujar Acha usai Press Screening 'Lamaran' di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (8/7) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga banyak nonton wawancara-wawancara pengacara Batak, atau aktivis Batak. Kayak Ratna Sarumpaet, Hotman Paris, OC Kaligis juga. Pokoknya mereka yang sering memperjuangkan kasus," sambung Acha lagi.
Dua minggu pembelajaran itu membuahkan hasil positif, karena Acha sukses menjadi perempuan bersuku Batak yang kental. Aktris peraih Piala Citra FFI tahun 2012 itu bisa memainkan peran marah, sedih, jatuh cinta sampai komedi amat baik.
"Awalnya kesulitan sampai sampai belepotan banget. Yang susah adalah mengatur volume suaranya, kadang mau ngomong biasa tapi terdengarnya marah-marah. Nah saya nggak mau filmnya jadi berisik kaya gitu. Orang Batak juga bisa halus karena mereka kalau ngomong berkonsep," sambung Acha.
Acha beradu akting dengan aktor Reza Nangin dalam film arahan Monty Tiwa itu. Dia menceritakan juga, bahwa tidak cuma filmnya saja yang mengandung unsur komedi, tapi di balik layar pun begitu. "Film 'Lamaran' ini film ke-4 saya sama Monty. Nggak boleh serius-serius syuting film ini," pungkas Acha tersenyum.
"Gue bersyukur bisa masuk dalam produksi ini. Gue sudah lama ngefans sama Monty, tiba-tiba ada calling-an untuk casting film 'Lamaran' ini. Senang sekali. Apalagi bisa main sama aktris peraiah Piala Citra," timpal Reza Nangin lagi mengakhiri. 'Lamaran' dijadwalkan tayang pada 15 Juli minggu depan.
(mif/doc)
