'20 Once Again': Miss Granny dalam Versi Cina

'20 Once Again': Miss Granny dalam Versi Cina

- detikHot
Senin, 23 Mar 2015 15:10 WIB
Jakarta - Sutradara Leste Chen ('Eternal Summer', 'The Great Hypnotist') me-remake film Korea 'Miss Granny' yang sukses secara komersial pada 2014 menjadi '20 Once Again'. Versi Cina dari 'Miss Granny' ini menawarkan rasa dan kesenangan yang lebih kurang sama. Chen tak merombak banyak struktur cerita. Plot berjalan persis sesuai film aslinya, sampai dialog pun tak begitu banyak diutak-atik.

Premis film ini sebenarnya sangat Hollywood banget, tentang seorang nenek tua yang kembali muda ke usia 20-an karena sesuatu hal yang tak terjelaskan. Si-nenek-tua-yang-kini-muda ke sana ke mari bertingkah layaknya orangtua dalam tubuh seorang cewek belia, membuat pusing banyak orang di sekitarnya. Bertingkah ganjil, dan terlibat dalam romansa dengan seorang cowok keren, sungguh tak terbayangkan bagaimana jadinya bila ia menyadari usianya yang sebenarnya.

Memindahkan semuanya ke Cina, casting ulang, dan pembuat film ini sudah bisa mulai menghitung uang pemasukan. Aktris film 'So Young' Yang Zishan berperan sebagai Shen Mengjun dalam wujud mudanya, sedangkan dalam wujud nenek tua nan cerewet diperankan oleh Gua Ah-Leh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alkisah, Mengjun dilanda masalah ketika ulahnya yang terus-terusan mengomel saban hari menyebabkan perselisihan keluarga. Dia bakal dikirim ke panti jompo. Tapi, secara tak sengaja ia mengunjungi sebuah studio foto ajaib, dan setelah berfoto di sana ia tiba-tiba jadi muda kembali dan cantik jelita. Ia menyusuri jalanan dengan pakaian baru nan trendy diiringi lagu 'Pretty Woman'-nya Roy Orbison --homage terhadap 'Pretty Woman' yang plek-plekan adaptasi langsung dari 'Miss Granny'.

Mengjun tak bisa pulang untuk menemui anaknya, Guobin (Zhao Lixin, 'Outcast', 'Silent Witness') dan keluarganya. Lantas dia berganti nama jadi Meng Lijun dan menyewa kamar kos pada teman lama sekaligus pengagumnya, Li Dihai (Wang Deshun, 'The Forbidden Kingdom', 'What Women Want') -- si kakek yang semasa muda dulu sempat naksir dirinya tak mengenali pula bahwa Lijun adalah Mengjun. Cukup mudah ditebak, Mengjun kemudian terlibat dalam kehidupan cucunya sendiri, Qianjin (Lu Han), yang memintanya menjadi vokalis band setelah ia kedapatan menyanyikan lagu Teresa Teng dengan amat mengesankan di rumah jompo. Ini memang terdengar agak menyeramkan; ditaksir oleh cucu sendiri, dan dalam sekejap ada seorang produser rekaman yang mengejar-ngejar dirinya pula. Apa yang bisa diperbuat seorang nenek yang terjebak dalam tubuh seorang cewek muda?

Tidak ada, karena setup sitkom konyol di film ini akan terpecahkan dengan sendirinya. Remake Leste Chen ini sebenarnya terkesan tak begitu se-sitkom film asli besutan Hwang Dong-Hyuk. Tone film ini lembut dan lebih riang, ditambah pembuat film ini melebih-lebihkan dengan membuat adegan-adegan komikal jadi jauh lebih lucu dibandingkan film aslinya. Ada banyak penambahan variasi adegan-adegan pengundang tawa, membuat film ini jadi terasa "sama namun berbeda". Ini merupakan kelebihan tersendiri, walau pun di sisi lain film ini jadi kekurangan unsur kegetiran yang merupakan salah satu faktor yang membuat 'Miss Granny' jadi tak mudah terlupakan.

Ekspresi wajah Yang Zishan tidak sespontan atau semengejutkan yang ditampilkan oleh bintang aslinya, Shim Eun-kyung. Namun, Yang Zishan membuat sosok Meng Lijun jadi lebih cantik dan lebih menggemaskan di film ini. Leste Chen mengemas film ini dalam pace yang lambat; tak semua konten dalam film aslinya ia adaptasi, namun film ini justru malah memiliki durasi yang sedikit lebih panjang. Beberapa karakter selain tokoh utama di film ini kurang disorot atau terabaikan begitu saja.

Qianjin digambarkan tidak kurang dari versi Koreanya, secara keseluruhan karakternya bahkan ditampilkan dengan sedikit lebih baik, dan Lu Han (mantan anggota boyband korea 'EXO' dari SM Entertainment --hei, ada benang merah Korea lainnya di sini!) mewujudkan mimpinya jadi idola remaja. Namun, karakter Mr. Tan (diperankan oleh Wilson Chen) pada dasarnya tak tergambarkan dengan cukup baik, dan sub-plot mengenai kisahnya tidak terselesaikan hingga film usai. Adegan penutup untuk menjawab bagaimana kisah antara dia dan Mengjun berakhir, bila dihadirkan, pasti bakal menarik. Sayang, karakternya keluar begitu saja meninggalkan panggung tanpa meninggalkan kesan apa-apa.

Resolusi antara Mengjun dan anaknya Guobin ditangani dengan lebih gamblang dan tegas di film ini, dan untuk alasan yang tepat, pembuat film ini meniadakan ending yang mengejutkan seperti yang terjadi dalam film aslinya. '20 Once Again' benar-benar terlihat dan terasa hampir persis seperti 'Miss Granny', dan bila ada faktor lain yang membuatnya jadi sedikit lebih baik itu mutlak berkat penampilan yang gemilang dari Yang Zishan. Aktris cantik penuh pesona yang satu ini memiliki kehadiran, kharisma dan kebintangan yang membuat '20 Once Again' jadi tontonan yang menyenangkan dan amat menghibur. Kapan Hollywood mau me-remake-nya ya? *Film ini hanya tayang di jaringan Blitzmegaplex dan Cinemaxx*

Shandy Gasella pengamat perfilman Asia

(mmu/mmu)

Hide Ads