'Kukejar Cinta ke Negeri Cina', Film Religi Impian Fajar Bustomi

Jakarta - Setiap karya pasti memiliki pesan yang ingin disampaikan kepada penikmatnya. ‘Kukejar Cinta Ke Negeri Cina’ merupakan film impian dari sang sutradara Fajar Bustomi.

“Membuat Film Religi Islami adalah salah satu agenda dalam kehidupan saya, tak banyak PH atau produser yang sepaham dan bisa mewujudkan impian saya ini,” cerita Fajar saat Press Conference di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Selasa (2/12/14).

Film ini menjadi salah satu yang terbaik dari beberapa film yang rilis pada bulan Desember 2014 ini. Film dengan genre religi romantis ini mampu menjadi syiar agama Islam yang tidak arogan.

“Film ‘Kukejar Cinta ke Negeri Cina’ bertema tentang Hablum Minnanas dan Hablum Minallah, cinta manusia kepada manusia dan cinta manusia kepada Allah,” lanjutnya.

Akting sengaja dibuat natural dengan dilema percintaan dan dikemas dalam nuansa yang islami. Selain itu, dua komedian mampu mewarnai cerita yang ringan namun memberikan makna mendalam kepada para penonton.

Adipati Dolken yang berperan menjadi Imam dan memiliki anggapan bahwa Tuhan tidak adil kepadanya, mengalami dilema secara bersamaan antara cintanya terhadap manusia dan kepercayaannya kepada Tuhan. Hubungan Imam dengan Widya (Nina Zatulini) kemudian mulai goyah ketika gadis Cina muslim, Chen Jia Li (Eriska Rein), masuk dalam kehidupan Imam.

Sosok Jia Li seketika membuat Imam merasa nyaman bahkan membuatnya pergi ke negeri Cina untuk menyatakan cintanya. Proses pengejaraan cinta ini membuat Imam menemukan cintanya kepada Tuhan.

“Buat film religi itu tujuan hidup saya, minimal ada karya saya yang memberikan kesan positif,” imbuh pria yang sebelumnya menyutradarai film remaja ‘Remember When’.

Film yang menyoroti keindahan wisata China dan sisi religinya yang segar, akan segera rilis pada 4 Desember mendatang di bioskop Indonesia.

(dal/dal)