Momen-momen Menarik di Film 'Ada Apa dengan Cinta?'

Momen-momen Menarik di Film 'Ada Apa dengan Cinta?'

- detikHot
Jumat, 07 Nov 2014 13:36 WIB
Momen-momen Menarik di Film Ada Apa dengan Cinta?
Jakarta - Bagi Anda yang tumbuh di era 90-an, film 'Ada Apa dengan Cinta?' tentunya mengingatkan kembali momen saat remaja. Film tersebut begitu disukai dan masih diingat hingga kini. Ingatkah Anda dengan adegan-adegan menarik berikut ini?

Kisah Rangga dan Cinta memang bukan hal baru dan terkesan klise. Benci menjadi cinta. Tetapi, hal yang klise juga bisa meninggalkan kesan mendalam yang menarik apabila digarap dengan baik. Sutradara Rudy Soejarwo dinilai telah memvisualisasikan cerita dengan tepat.

Anda tentu ingat perdebatan Rangga dan Cinta yang seolah tak pernah usai, terutama di perpustakaan, area 'bermain' Rangga sebagai penggemar sastra. Cinta yang gaul, selalu dirasa Rangga berisik, dan mengganggu ketenangannya saat membaca.

Tapi interaksi yang tumbuh antara mereka berdua berkembang dengan perasaaan tertarik satu sama lain, meskipun awalnya sama-sama gengsi. Ketika ketegangan sudah mereda di antara keduanya, perpustakaan pun menjadi tempat yang memorable saat keduanya saling mencuri pandang dan bertatapan dari sela-sela rak buku.

Masa SMA memang dirasakan sebagian orang sebagai masa terindah. Banyak cerita yang lahir ketika mengenakan seragam putih abu-abu, baik percintaan maupun persahabatan. Film 'Ada Apa dengan Cinta?' mengangkat kejadian yang dirasa dekat dengan realitas, makanya banyak remaja dan penonton yang memiliki ikatan dengan film tersebut.

Film ini juga menggambarkan persahabatan yang erat antara Cinta dan teman satu gank-nya. Adegan ketika mereka berkumpul bersama dan menari bersama-sama terasa sangat asyik. Sebagian dari Anda pernah melakukan itu, bukan?

Adegan ini merupakan salah satu yang paling romantis dan diingat dari filmΒ  'Ada Apa dengan Cinta?'. Rangga mengajak Cinta untuk menyaksikan pertunjukan musik akustik sepupunya di salah satu cafe. Ternyata sang penyanyi meminta Cinta untuk ikut naik ke panggung.

Rangga tercekat dan hanyut dalam romansa ketika Cinta melantunkan bait-bait puisi ke dalam alunan lagu. "Bosan aku dengan penat, dan enyah saja kau pekat...seperti berjelaga jika kusendiri...."

Namun suasana romantis yang sudah terbangun dan bikin penonton senyum-senyum itu berubah secara drastis ketika Cinta mendapat telepon yang mengabarkan bahwa Alya berusaha bunuh diri. Dari situ hubungan Cinta dan rangga kembali sedikit merenggang.

Ketika Cinta dan Rangga sudah saling terbuka satu sama lain tentang perasaannya, penonton kemudian berpikir bahwa kisah cinta mereka akan berakhir dengan bahagia. Tetapi ternyata Rangga terpaksa meninggalkan Cinta untuk menuntut ilmu ke Amerika Serikat. Perpisahan mereka di bandara menjadi puncak dari momen terbaik dalam film ini.

Adegan Cinta berlari-lari di bandara untuk mengejar Rangga, terasa begitu dramatis dan membuat penonton harap-harap cemas.

Hide Ads