Ray Sahetapy: Film 'Mantan Terindah' Tak Hanya Mengangkat Sisi Romantisme

Jakarta -

Film terbaru milik Marcella Zalianty, 'Mantan Terindah', mempunyai banyak makna yang terkandung di dalamnya. Menurut salah satu pemain, Ray Sahetapy, tidak hanya persoalan cinta, tapi juga ada unsur lain yang tak kalah penting.

Ray berperan sebagai ayah dari karakter utama Nada (Karina Salim) yang juga seorang profesor. Ia mengatakan, film hasil adopsi lagu Kahitna itu juga memiliki nilai penting yang coba diberikan melalui salah satu karakternya.

"Di film, ada unsur bahwa karakternya punya pikiran yang lebih kuat. Ini ada hubungannya dengan bangsa Indonesia, karena bangsa kita itu bukan bangsa pemikir," tutur Ray Sahetapy saat bertandang ke kantor detikHOT beberapa waktu lalu.

"Setelah menonton filmnya akan menimbulkan pertanyaan yang besar, itu penting. Ada ruang pemikiran yang tidak dijangkau oleh lagunya, tapi ada di filmnya. Kita ini bukan pemikir, bukan pula pemimpin, tapi kita ini bangsa pengikut. Film ini mendobrak itu, bagaimaina karakter utamanya menggambarkan itu," jelasnya lagi.

Karakter utama yang dimaksud Ray Sahetapy adalah Nada, remaja yang mempunyai kelebihan khusus untuk bisa melihat masa depan. Namun, suatu saat 'penglihatan' Nada menunjukkan kalau Genta (Edward Akbar), laki-laki yang dia sangat cintai itu tidak bersamanya lagi. Di saat itu lah, Nada harus memikirkan matang-matang dan memilih apa yang terbaik untuk dirinya dan Genta.

"Saya bilang film ini menang dari lagunya. Karena film ini menjangkau ruang yang tidak dijangkau lagunya. Film ini punya hal yang nggak cuma romantisme," pungkas Ray lagi.

Bekerjsama dengan Berlian Entertainment, 'Mantan Terindah' disutradarai oleh aktivis film Farishad Latjuba. Penasaran sama filmnya? Tidak lama lagi, karena 'Mantan Terindah' segera tayang 6 November mendatang.

(hap/ich)