'Mantan Terindah', Antara Takdir dan Cinta

'Mantan Terindah', Antara Takdir dan Cinta

- detikHot
Kamis, 30 Okt 2014 15:19 WIB
Jakarta -

Perempuan kecil itu bernama Nada. Seorang perempuan yang lahir dengan kelebihan khusus, berbeda dengan kakak laki-lakinya yang bernama Otto. Tumbuh berdua, Nada dan Otto adalah anak yang sama-sama menggemari Django Reinhardt, musisi jazz yang terkenal dengan permainan gitar dua jarinya.

Mengetahui Nada bisa melihat masa yang akan datang, Otto sering mengajak adiknya bercanda. Tebak-tebakan terutama, misalnya saat Otto berjanji akan memberikan hadiah ulang tahun berupa piringan hitam Django Reinhardt.

Sayang, penglihatan Nada tidak menunjukkan itu akan terjadi. Otto meninggal sebelum hadiah ulang tahun itu sampai ke tangannya. Sejak saat itu, Nada tak pernah lagi sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kehilangan cinta dari kakaknya, membuat Nada dewasa depresi. Dia ingin menutup selama-lamanya penglihatan yang dia miliki. Apalagi dia susah percaya pada cinta lawan jenis.

Sampai pada suatu saat di toko piringan hitam, musisi bernama Genta menghampirinya. Penglihatan itu kembali muncul saat Nada menyelamatkan Genta dari rubuhnya tumpukan piringan hitam di dalam rak. Cinta pun bersemi.

Nada mencintai Gente sepenuh hatinya tanpa mempedulikan apa yang akan terjadi ke depan. Layaknya pasangan yang dimabuk asmara, mereka berdua mengarungi sore, bermesraan di taman sampai menemani Genta meniti karier bermusiknya.

Begitu juga Genta, dengan kegigihannya mengejar mimpi, secara langsung menginspirasi Nada yang 'tidak nyaman' di kantornya. Perlahan Nada pun bangun dan semakin yakin dengan mimpinya menjadi seorang pendongeng.

Akhirnya pernikahan menjadi ujung dari cerita cinta mereka. Nada dan Genta bertunangan di ulang tahun Nada yang ke-25. Sayang, ternyata pelaminan bukanlah ujung, justru awal baru dari hubungan mereka.

Penglihatan Nada kembali, Genta bukan orang yang ada di dalamnya. Nada justru melihat calon suaminya bersama Tania, penyanyi pendatang baru yang dijodohkan menjadi teman duet Genta.

Nada pergi untuk mengejar mimpinya sendiri. Begitu pula dengan Genta. Tahunan berlalu, tapi, takdir kembali mempertemukan mereka berdua lagi. Untuk apa? Apakah Nada dan Genta akan bersatu? Cinta atau takdir?

Sepertinya jawaban itu harus ditemukan sendiri pada 6 November mendatang dalam film garapan Farishad Latjuba berjudul 'Mantan Terindah'. Sebuah film yang berangkat dari hits milik 'Kahitna' yang digambarkan di dalam layar lebar. Karina Salim berperan sebagai Nada, sedangkan Edward Akbar mendapatkan peran Genta.

"Ini bukan jalinan cinta berapa. Lebih jauh, film ini bercerita tentang takdir dan bagaimana kita sebagai manusia menyikapinya," tegas sang produser, Marcella Zalianty usai Press Screening di Epicentrum XXI Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (30/10/2014).

"Mungkin terdengar seperti film drama yang berat, karena ada six sense dan takdir. Tapi, 'Mantan Terindah' digarap dengan kemasan pop yang ringan," pungkas sang sutradara.

(hap/ich)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads