Soal Judul 'My Idiot Brother', Agnes Davonar: Ini Tak Seburuk Prasangka Mereka

Jakarta - Penulis Agnes Davonar sempat dikritik karena penggunaan judul dalam novel 'My Idiot Brother', yang kemudian diadaptasi ke film dengan judul yang sama. Agnes menolak mengganti judul tersebut karena alasan yang ia pegang teguh.

Agnes Davonar yang sebelumnya sukses dengan novel 'Surat Kecil Untuk Tuhan' itu menegaskan bahwa ia tidak memiliki maksud buruk. Hanya saja, itu salah satu cara untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan dalam cerita.

"Ketika mereka datang untuk menonton film ini, mereka akan sadar, judul film ini tidaklah seburuk prasangka mereka. Ada selalu nilai positif yang akan mereka ketahui tanpa perlu menaruh hal-hal negatif," katanya dalam perbincangan dengan detikHOT.

Lewat kisah 'My Idiot Brother', Agnes ingin penonton pulang dengan hati yang dimaknai bahwa perbedaan dan setiap keterbatasan manusia dalam hidupnya adalah cara Tuhan menciptakan dunia ini yang lebih indah.

"Kita bisa belajar bahwa di setiap perbedaan selalu ada pelajaran yang berharga, entah dengan rasa sedih, simpatik dan empatik. Kita bisa menghargai semua itu sebagai tugas kita sebagai manusia, yaitu menciptakan sejarah kehidupan bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini dalam hal kebahagiaan," bebernya.

Sosok Hendra, sang penderita berkebutuhan khusus diperankan oleh aktor Ali Mensan. Selain melakukan pendalaman khusus selama tiga bulan, Ali juga melakukan interaksi dengan para anak berkebutuhan khusus, termasuk dengan kakak Adila Fitri.

Orangtua mereka diperankan masing-masing oleh Donny Kusuma dan Cindy Fatikasari. Berikutnya menyusul ada Aaron Ashab dan Kimberly Ryder, serta penampilan khusus dari motivator Merry Riana. Di sini, Merry akan berperan sebagai diri sendiri.

'My Idiot Brother' yang disutradarai Alyandra itu diproduksi oleh rumah produksi Rumah Satu Film, dan akan beredar di bioskop 2 Oktober mendatang. Afgan didapuk untuk menyanyikan original soundtrack film ini yang berjudul 'Untukmu Aku Bertahan'.

(ich/ich)