Film 'Erau Kota Raja' Bentuk Promosi Daerah Kutai Kartanegara

Jakarta -

Karena jangkauannya yang luas, film juga bisa menjadi sarana yang efektif untuk mempromosikan suatu daerah. 'Erau Kota Raja' diharapkan bisa lebih mengenalkan kawasan Kutai Kartanegara kepada masyarakat Indonesia dan dunia luar.

"Untuk mempromosikan suatu daerah itu tidak murah, membuat film ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan nilai promosi yang seharusnya dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Tapi ini saya atas nama pribadi, karena saya merasa ada tanggung jawab untuk memajukan Kutai sebagai tanah kelahiran saya," kata Eksekutif Produser Rita Widyasari, Kamis (11/9).

Untuk daerah yang potensi wisatanya seperti Bangka Belitung pun pernah akan membuat film setelah film 'Laskar Pelangi' yang terbukti membangkitkan pariwisata di sana. Tapi sampai saat ini belum terealisasi, padahal jika ditelaah lagi dengan penghasilan daerah dari turis akan lebih banyak dibandingkan dengan biaya pembuatan film.

"Nah saya melihat potensi itu, karena pada bulan Juni saat diadakan pesta kebudayaan Erau semua hotel penuh oleh turis-turis dari mancanegara maupun lokal. Dengan adanya film ini saya berharap semakin banyak orang yang menanam modal untuk hotel, restoran atau bahkan mall. Karena secara fakta di Kutai mall pun belum berdiri masih dalam tahap rekonstruksi," tambah Rita.

Selain tetap memperhatikan daya tarik film melalui cerita dan akting para bintangnya, film 'Erau Kota Raja' juga mengangkat tentang kebudayaan Erau yang masih dilestarikan sampai sekarang di Kota Tenggarong.

"Semoga dengan adanya film Erau Kota Raja ini menjadikan contoh juga buat kepala daerah lainnya untuk tidak ragu dan komitmen juga untuk pembuatan film jika media film sebagai bahan untuk promosi daerah, karena dengan media film sebagai promosi sudah banyak yang berhasil seperti Laskar Pelangi, Mengejar Angin, Serdadu Kumbang dan film-film daerah lainnya," tukas Bambang Driaz sang sutradara dalam kesempatan yang sama.

'Erau Kota Raja' dibintangi Nadine Chandrawinata, Deni Sumargo, Ray Sahetapi, Jajang C Noor, Doni Sibarani, dan Herri chan. Film ini rencananya akan ditayangkan di bioskop pada November mendatang.

(ich/ich)