detikHOT sempat berbincang dengan Guntur di sela-sela syuting ketika melakukan pengambilan gambar di Wina, Austria, akhir September lalu. Film adaptasi dari novel berjudul sama karya Hanum Rais dan Rangga Almahendra ini sejak awal ingin menyampaikan pesan bagaimana menjadi agen muslim yang baik di Eropa.
Guntur ingin film ini tak sekadar menjadi perjalanan spiritual dari karakter utamanya dalam mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang meninggalkan jejak kejayaan Islam di masa lalu. Tetapi juga disampaikan dengan balutan drama yang memiliki plot kuat serta porsi dalam karakter yang lebih luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan berhijab, Fatma yang diperankan Raline Shah mengalami kesusahan, perjuangan, dan perlakuan rasis selama tinggal sebagai kaum minoritas. Tetapi, ia berhasil bagaimana menjadi agen muslim yang baik di Eropa dengan menunjukkan wajah Islam yang sebenarnya.
"Itu yang ingin coba kita kasih tahu penonton," tambah Guntur.
'99 Cahaya di Langit Eropa' akan dibuat dalam dua bagian. Yang pertama, akan mengeksplorasi karakter Hanum (Acha Septriasa) yang baru menjejakkan kaki di Wina sebagai muslim, dan beradaptasi sebagai minoritas di kalangan masyarakat yang mayoritas atheis.
"Dan motif utamanya dia ketemu dengan sosok Fatma, yang memperkenalkan pada cahaya-cahaya Islam di Eropa itu. Nah, akan bergulir terus sampai ending dia menemukan cahaya di Paris," jelas sutradara yang sebelumnya mengarahkan 'Tampan Tailor', 'Brandal Brandal Ciliwung', dan 'Crazy Love' itu.
Akan ada beberapa detail kecil yang disampaikan Fatma, bagaimana ia menjadi agen muslim yang baik. Sementara yang kedua,h cahaya-cahaya selanjutnya yang ditemukan Hanum dalam menelusuri jejak kejayaan Islam di masa lalu seperti di Cordoba, dan Turki.
'99 Cahaya di Langit Eropa' akan tayang 5 Desember mendatang, bertepatan dengan ulangtahun ke-7 Maxima Pictures, sekaligus menandai film ke-40 dan film religi pertama rumah produksi tersebut.
(ich/doc)