'What They Don't Talk About When They Talk About Love' bercerita tentang kehidupan cinta dua pasangan penyandang disabilitas. Premisnya seperti kisah cinta anak sekolah pada umumnya, dari kenalan hingga berakhir di prom night.
"Setelah film pertama, 'Fiksi', saya mencoba hal baru," ujar Mouly saat jumpa pers di Kemang Village, Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan itu yang kemudian membuat Mouly ingin mengangkat cerita cinta remaja penyandang disabilitas ke dalam film layar lebar. Ia ingin mengubah pandangan bahwa penyandang disabilitas 'sebagai orang yang melulu harus dikasihani'.
'What They Don't Talk About When They Talk About Love' menjadi film Indonesia pertama yang berkompetisi di Festival Film Sundance, dan kemudian memenangkan NETPAC Award di Rotterdam Film Festival. Bintang utama dalam film ini antara lain Nicholas Saputra, Ayushita, Karina Salim, Anggun Priambodo, Lupita Jenifer, dan artis senior Jajang C Noer.
'What They Don't Talk About When They Talk About Love' diproduksi oleh Cinesurya dan Amalina Pictures, serta mendapat dukungan sejumlah pendanaan internasional, yaitu Goteborg International Film Festival Fund dari Swedia, Asian Project Market dari Korea, dan Hubert Bals Fund dari Belanda. Mungkin karena 'kelas festival', film ini sendiri hanya akan tayang di 14 layar bioskop.
"Soal kebijakan itu bukan saya yang menentukan. Mungkin memang dapat jatahnya segitu," ucap Mouly.
(ich/kak)