Film 'Denok & Gareng' Raih Penghargaan di Chop Shots 2012

Film 'Denok & Gareng' Raih Penghargaan di Chop Shots 2012

- detikHot
Senin, 10 Des 2012 14:06 WIB
Jakarta - Film berjudul 'Denok & Gareng' karya sutradara Dwi Sujanti Nugraheni dari Yogyakarta menjadi salah satu karya yang meraih penghargaan di Chop Shots 2012 yang digelar di Jakarta, 5-9 Desember. Film tersebut memenangkan juara ke-2 di kelas Kompetisi Internasional.

Juara pertama dimenangkan oleh film dari India, 'Char...the no-man's island' karya Sourav Sarangi. Chop Shots adalah festival film dokumenter Asia Tenggara yang baru pertama kali digelar. Kompetisi Internasional melombakan 13 film dokumenter panjang dari berbagai negara, termasuk dari luar Asia Tenggara.

Juri untuk kompetisi tersebut adalah Garin Nugroho, Ayu Utami, Enrique Sanchez Lansch (Jerman), Khavn de la Cruz (Filipina) dan Pimpika Towira (Thailand). Para pemenang kompetisi diumumkan di acara penutupan Chop Shots di Goethe Haus, Jakarta, Minggu (9/12/2012) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Kompetisi Internasional untuk film dokumenter panjang, ada juga kompetisi untuk film-film pendek Asia Tenggara. Untuk kelas ini pemenang pertama diraih film 'Bukit Bernyawa' karya Steve Pillar Setiabudi dari Indonesia. Pemenang kedua 'Social Game' karya Seng Mai dari Myanmar. Para pemenang kompetisi mendapatkan hadiah uang tunai.

Chop Shots digelar atas kerjasama DocNet Asia Tenggara dan Goethe Institut dengan dana dari Uni Eropa. Festival ini berhasil mencuri perhatian masyarakat pecinta film di Jakarta dan sekitarnya di tengah dua festival film lainnya yang berdekatan, yakni Festival Film Eropa ke-12 dan Festival Sinema Prancis ke-17.

Menurut Direktur Festival Franz Xaver Augustin dalam pidato penutupannya, Chop Shots berhasil memperlihatkan bahwa film dokumenter tak sekaku dan membosankan seperti bayangan umum selama ini. "Di festival ini film-film dokumenter yang kita putar sangat menarik, tak kalah dengan film-film fiksi," ujar Franz.

Film 'Denok & Gareng' merupakan salah satu yang mendapat perhatian besar dari pengunjung Chop Shots. Nugraheni sang sutradara mengikuti kehidupan pasangan suami-istri, Denok dan Gareng yang tinggal di desa Gamping, Kotagede, Yogyakarta. Mereka dulunya anak-anak jalanan, dan kini bertekad "kembali ke rumah" untuk membangun masa depan.

Kemiskinan yang menghimpit, biaya sekolah anak-anak yang mahal, dan berbagai persoalan hidup yang silih berganti mereka hadapi dengan 'kearifan' yang mencengangkan. Film ini merupakan suara dari generasi paling muda saat ini tentang bagaimana sebuah keluarga mempertahankan ikatannya dan bertahan dengan cara menertawakan nasib.


(mmu/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads