Malam harinya ketika game arcade ditutup, para tokoh dalam game ini akan menjalani kehidupan aslinya. Para pahlawan akan berpesta dan tidur dengan nyaman. Para penjahat, seperti Ralph, berkumpul dalam sebuah pertemuan untuk meyakinkan diri mereka bahwa menjadi penjahat itu bagus. Game butuh tokoh penjahat agar tetap menarik.
Tapi, Ralph sudah bosan dengan rutinitas ini. Dia bosan tidur di atas tumpukan bata yang dia hancurkan setiap hari. Yang paling penting, Ralph ingin sekali memiliki teman agar tidak kesepian. Dia ingin bisa menyicipi enaknya kue dan tidur di tempat yang layak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutradara Rich Moore yang sudah fasih menggarap animasi (sebelumnya menggarap beberapa episode 'The Simpsons' dan 'Futurama') memberikan energi yang meluap-luap dalam 'Wreck-It Ralph'. Dengan bantuan skrip dari Phil Johnston dan Jennifer Lee, Moore menyuntikkan semangat gamer yang sangat menular. Seperti halnya 'Toy Story', film ini tidak menawarkan sedikit pun momen yang membosankan.
Plotnya begitu sederhana namun Moore berhasil mengeksplorasi banyak hal sehingga semua lelucon terasa begitu fresh. Lihat bagaimana Felix Jr. bertemu pertama kali dengan Jean Calhoun (disuarakan oleh Jane Lynch), salah satu dari game modern bernama 'Hero’s Duty'. Momen itu begitu berkesan karena gap antargenerasi pada keduanya. Isu itu dimaksimalkan oleh Moore sehingga film ini berhasil menjadi panggung nostalgia bagi para penonton dewasa dan menjadi istana imajinasi bagi anak-anak.
Seperti halnya animasi Disney yang baru-baru ini dirilis, 'Frankenweenie', film ini juga menawarkan grafik dan animasi yang spektakuler. Lihat perbedaan mood antara game satu dan yang lainnya. Ketika kita berada di 'Wreck-It Ralph' semuanya terasa retro. Ketika Ralph masuk ke 'Hero’s Duty', semuanya serba gloomy dan moody. Dan, ketika Ralph nyasar ke 'Sugar Rush', semuanya terlihat warna-warni dan menyenangkan.
Format 3D cukup membantu membuat adegan balapan Vanellope menjadi lebih liar. Semua itu didukung dengan iringan musik Henry Jackman yang heboh. Dalam salah satu adegan, Henry mengajak Skrillex untuk “memodernkan” atraksi Ralph. Menjadikannya salah satu adegan yang cukup mendebarkan.
Suara John C. Reilly berhasil mengundang simpati sebagai Ralph. Jack McBrayer cocok untuk menjadi tokoh pahlawan baik-baik. Jane Lynch yang terkenal dengan perannya sebagai guru olahraga kejam Sue Sylvester dalam serial 'Glee' terdengar sangat garang dan kocak sebagai Calhoun yang serius. Sarah Silverman merebut hati kita dengan suara “sok imutnya” yang sangat renyah.
'Wreck-It Ralph' adalah tontonan yang sederhana yang akan membuat semua golongan menikmatinya. Buat penonton cowok, ini saatnya bernostalgia dengan game-game yang dulu mereka mainkan. Buat yang cewek, mereka akan terkesima dengan lahan 'Sugar Rush' yang hipnotik. Dan, buat yang dewasa, mereka akan kembali bernostalgia karena 'Wreck-It Ralph' memiliki banyak cameo yang akan membuat kita melompat ke masa lalu.
Candra Aditya penulis, pecinta film. Kini tengah menyelesaikan studinya di Jurusan Film, Binus International, Jakarta.
(mmu/mmu)