"Iya ikut festival di sana Februari tahun depan," ujar publisis 'Sinema Purnama' Tatzuar Amir Soebagjo kepada detikHot.
Sinema purnama adalah kumpulan empat cerita tentang romantis yang dijahit menjadi satu kesatuan. 'Dunia Paruh Waktu' garapan sutradara Radian ‘Jawa’ Kanugroho bercerita tentang Arman adalah seorang penghobi foto yang sangat menyukai objek langit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andra Fembriarto yang menggarap 'Sinema Purnama' mengisahkan Ahmad berusaha keras untuk menyelenggarakan Festival Film Jihad sebagai dakwahnya agar dapat menjadi seperti Ustad Mahmud, yaitu mendapatkan cinta. Namun film-film yang dipilihnya cenderung beraliran keras sehingga tidak ada yang tertarik datang kecuali seorang wanita bernama Mba Sari.
Sementara 'Kiosk' garapan sutradara Pandu Birantoro bercerita tentang Bagas, penulis muda sekaligus pemilik toko buku yang sedang berusaha menerbitkan tulisannya. Suatu siang, Bagas bertemu kembali dengan teman masa kecilnya, Dorinda. Sebuah dialogue driven film (atau film yang mengutamakan dialog antar karakternya), Kiosk mengikuti percakapan dua sahabat ini dalam sehari dimana mereka mengupas arti cinta, hubungan, dan bermain dengan batasan persahabatan dan kasih sayang.
Sutradara Ray Nayoan bercerita tentang 'Dongeng Ksatria'. Seorang anak berumur 10 tahun, Gibran ditantang oleh geng kompleksnya, The Last Boyz untuk masuk bersama mereka ke sebuah rumah kosong yang angker. Saat berada di dalam, Gibran terpental ke dimensi lain yang membuatnya dikejar oleh bayangan hitam.
Tetapi kemudian ia diselamatkan oleh seorang gadis yang tidak memiliki nama. Gibran lalu memberi nama Kartini kepadanya. Merasa berhutang budi, Gibran berjanji akan mencarikan Kartini jalan pulang.
Setelah tayang perdana di Blitzmegaplex Pacific Place pada 26 April lalu, 'Sinema Purnama' kembali ditayangkan pada 3 Mei mendatang.
(ich/mmu)