'Sinema Purnama' Akan Tampil di Vancouver Indonesia Film Festival

'Sinema Purnama' Akan Tampil di Vancouver Indonesia Film Festival

- detikHot
Rabu, 02 Mei 2012 11:43 WIB
Jakarta - Setelah 'Dilema' yang menang festival film di Rusia belum lama ini, satu lagi film omnibus yang siap mengharumkan perfilman Indonesia. 'Sinema Purnama' kabarnya akan memeriahkan Vancouver Indonesia Film Festival.

"Iya ikut festival di sana Februari tahun depan," ujar publisis 'Sinema Purnama' Tatzuar Amir Soebagjo kepada detikHot.

Sinema purnama adalah kumpulan empat cerita tentang romantis yang dijahit menjadi satu kesatuan. 'Dunia Paruh Waktu' garapan sutradara Radian ‘Jawa’ Kanugroho bercerita tentang Arman adalah seorang penghobi foto yang sangat menyukai objek langit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suatu hari, ia diberikan sebuah kamera foto analog oleh kekasih yang baru menjadi tunangannya, Rani. Kenyataannya adalah kamera tersebut bisa membawa Arman ke masa lalu, ketika langit masih sangat bersih, tidak terkontaminasi oleh teknologi dan perkembangan yang dibuat manusia.

Andra Fembriarto yang menggarap 'Sinema Purnama' mengisahkan Ahmad berusaha keras untuk menyelenggarakan Festival Film Jihad sebagai dakwahnya agar dapat menjadi seperti Ustad Mahmud, yaitu mendapatkan cinta. Namun film-film yang dipilihnya cenderung beraliran keras sehingga tidak ada yang tertarik datang kecuali seorang wanita bernama Mba Sari.

Sementara 'Kiosk' garapan sutradara Pandu Birantoro bercerita tentang Bagas, penulis muda sekaligus pemilik toko buku yang sedang berusaha menerbitkan tulisannya. Suatu siang, Bagas bertemu kembali dengan teman masa kecilnya, Dorinda. Sebuah dialogue driven film (atau film yang mengutamakan dialog antar karakternya), Kiosk mengikuti percakapan dua sahabat ini dalam sehari dimana mereka mengupas arti cinta, hubungan, dan bermain dengan batasan persahabatan dan kasih sayang.

Sutradara Ray Nayoan bercerita tentang 'Dongeng Ksatria'. Seorang anak berumur 10 tahun, Gibran ditantang oleh geng kompleksnya, The Last Boyz untuk masuk bersama mereka ke sebuah rumah kosong yang angker. Saat berada di dalam, Gibran terpental ke dimensi lain yang membuatnya dikejar oleh bayangan hitam.

Tetapi kemudian ia diselamatkan oleh seorang gadis yang tidak memiliki nama. Gibran lalu memberi nama Kartini kepadanya. Merasa berhutang budi, Gibran berjanji akan mencarikan Kartini jalan pulang.

Setelah tayang perdana di Blitzmegaplex Pacific Place pada 26 April lalu, 'Sinema Purnama' kembali ditayangkan pada 3 Mei mendatang.


(ich/mmu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads