Keinginan Hazanavicius untuk memproduksi film bisu awalnya tidak ditanggapi serius oleh para produser. Namun setelah film mata-mata parodi 'OSS 117: Cairo, Nest of Spies' dan 'OSS 117: Lost in Rio' mengalami kesuksesan secara finansial, keinginan sutradara berusia 44 tahun itu mulai ditanggapi.
Pembuatan narasi film itu dimulai dengan keinginan Hazanavicius untuk bekerjasama lagi dengan aktor Jean Dujardin dan Berenice Bejo, istri Hazanivicius. Keduanya adalah bintang 'OSS 117: Cairo, Nest of Spies' dan 'OSS 117: Lost in Rio'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sang sutradara kemudian melakukan penelitian yang mendalam tentang era Hollywood tahun 1920. Selain itu, ia juga mempelajari teknik membuat film bisu dengan cerita yang mudah dipahami. Naskah film 'The Artist' dibuat dalam waktu empat bulan.
Hazanavicius menyelesaikan proses syuting 'The Artist' dalam waktu tiga puluh lima hari, dan dibuat dalam layar dengan rasio 1,33:1 yang sering digunakan dalam film-film bisu.
Meskipun 'The Artist' hanya bergambar hitam-putih, film tersebut diambil dengan warna oleh sinematografer Guillaume Schiffman. Film yang diproduseri Thomas Langmann menghabiskan biaya produksi US$ 15 juta atau sekitar Rp 134,2 miliar.
Ketika para aktor sedang berakting, Hazanavicius memainkan musik klasik Hollywood. Sementara untuk kostum para pemain diciptakan oleh desainer Mark Bridges.
(ich/ich)