.webp)
Lee Je Hoon berperan sebagai Jo Sang Gu, seorang mantan narapidana dan juga petarung tinju ilegal di Move to Heaven. Untuk mendalami karakter, ia menjalani pelatihan tinju selama 3 bulan.
Dalam wawancaranya dengan detikcom, Lee Je Hoon mengaku banyak menonton film-film atau dokumenter yang berhubungan dengan tinju. Namun, ia mengaku tak puas karena hanya punya waktu singkat untuk berlatih.
"Aku menonton banyak film tentang tinju dan hal-hal lain yang membahas tentang tinju. Saat membaca naskah dan tahu kalau Sang Gu adalah petarung MMA ilegal, aku kemudian berpikir, apa jadinya kalau dia jadi petinju dan bukan petarung MMA. Sehingga aku lebih mencari tentang hal-hal berbau tinju," ungkap Lee Je Hoon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku latihan tinju, tapi aku tak punya waktu banyak. Jadi aku hanya belajar 3 bulan. Aku memang belum bisa memperlihatkan adegan bertarung dengan sempurna, tetapi aku tahu dasarnya. Seperti gerakan memukul contohnya," lanjutnya.
Namun di tengah persiapannya, Lee Je Hoon mengalami cedera pada pergelangan tangannya. Sehingga, ia harus menghentikan latihannya.
"Sayangnya aku mengalami cedera pada pergelangan tangan. Tapi aku tetap bangga aku membintangi drama ini dan bisa menjadi petinju," tambah Lee Je Hoon.
"Tak mudah menjalani syuting pertarungan ilegal, aku berusaha tidak cedera tapi aku juga ingin memperlihatkan kekuatan Sang Gu. Walaupun aku memang mengalami cedera di pergelangan tangan tapi aku masih hidup. Jadi tidak papa," pungkasnya.
Dalam Move to Heaven, Lee Je Hoon beradu peran dengan Tang Jun Sang yang memerankan sosok Han Geu Ru dengan sindrom Asperger. Lalu, apa yang membedakan drama ini dengan drama Korea lain yang mengangkat ASD (Autism Spectrum Disorder)?
Simak di artikel selanjutnya.
(dal/doc)
