Sebelum dijadikan drama Korea, Sweet Home merupakan webtoon yang fenomenal. Ceritanya tak hanya mencuri perhatian publik di Korea Selatan, tetapi juga Indonesia.
Sweet Home tercipta dari kolaborasi dua penulis handal bernama Kim Carnby dan Hwang Youngchan. Mereka berhasil membentuk dunia yang manusia di dalamnya berubah menjadi monster akibat virus aneh yang menyebar ke seluruh dunia.
Namun di antara monster-monster tersebut, terdapat sekelompok orang yang tidak terinfeksi. Beberapa di antaranya tinggal di sebuah apartemen bernama Green Home.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom belum lama ini diberi kesempatan untuk berbincang dengan kedua penulis terkait webtoon yang kini menjadi drama korea populer. Terkait ide Sweet Home, Kim Carnby mengaku awalnya hanya coba-coba menulis cerita bertema monster.
"Sebelumnya aku sudah banyak menulis cerita bergenre thriller. Tapi menulis cerita yang bertema monster merupakan sesuatu yang tidak familiar bagiku," ungkap Kim.
"Jadi aku bertekad untuk mencoba menulis cerita yang bertema monster. Aku senang karena cerita ini mendapatkan respons yang sangat baik dari pembaca," lanjutnya.
Sweet Home menceritakan sosok Cha Hyeonsu, murid SMA berusia 18 tahun yang penyendiri. Ia sering dibully oleh teman-temannya saat sekolah, dan membuat dirinya tak lagi mempercayai orang lain, termasuk orang tuanya sendiri.
Namun semua berubah ketika seluruh keluarga Hyeonsu meninggal karena kecelakaan tragis. Sehingga, ia akhirnya hidup seorang diri di apartemen Green Home dengan biaya 20 juta won yang ditinggalkan di tabungan orangtuanya.
Insiden aneh pun kemudian terjadi. Manusia berubah menjadi monster dan mengharuskannya bertahan hidup dengan melawan monster-monster tersebut.
Hwang Youngchan pun mengungkap hal tersulit dalam penggambaran webtoon-nya. Menurutnya, adegan aksi yang intens merupakan salah satu bagian yang sulit untuk digambar.
"Secara keseluruhan tidak ada monster (yang sulit digambar). Tapi adegan aksi yang intensif, dan adegan saat karakter meluapkan emosinya, biasanya cukup sulit untuk digambar," pungkasnya.
Lebih lanjut, Kim Carnby dan Hwang Youngchan pun bicara soal drama Korea Sweet Home yang ditayangkan di berbagai belahan dunia oleh Netflix. Namun, akhir webtoon dan serialnya sangat berbeda.
Apa kata kedua penulis tentang hal tersebut? Simak di artikel selanjutnya.
(dal/ass)