Cara Menggelitik The Changcuters Kritik Politik

Cara Menggelitik The Changcuters Kritik Politik

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Jumat, 09 Jun 2023 17:29 WIB
Jakarta -

Khalayak tahu The Changcuters populer dengan lagu-lagu cinta berlirik jenaka. Mungkin tidak banyak yang tahu band asal Bandung itu juga sempat menuliskan karya bernuansa politis yang cukup sarkasme.

Lagu tersebut berjudul Monstersia, dirilis di album terakhirnya, Loyalis. Musiknya tidak terlalu bergemuruh seperti lagu-lagunya yang lain, tapi liriknya terbilang kasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mulut besar selalu lapar / Lebih rakus dari tikus / Main kasar jadi wajar / Urat malu sudah putus / Dia tak kuasa / Melawan egonya / Dia monstersia terpedaya / Membabi buta, membabi buta / Terperangkap silau dunia."

ADVERTISEMENT

Hal itu kemudian menarik perhatian detikcom kala The Changcuters bertamu di program Main Stage. Apa penjelasan mereka atas penggalan lirik tersebut?

"Monstersia itu adalah makhluk atau karakter yang kita karang-karang, yang sifatnya seperti monster tapi manusia. Lagunya dibuat 2019, jadi memang pas sama fasenya," ungkap Tria.

"Kadang kita juga nggak sadar sih sebetulnya, setelah enam album ini, kita cukup banyak punya tema-tema sosial. Berangkatnya dari keresahan-keresahan yang kami alami. Misalnya orang buang sampah sembarang, atau macet. Termasuk Monstersia yang juga berangkat dari keresahan saat itu," jelas Qibil lagi.

Vokalis Tria menambahkan, perjalanan The Changcuters bersama enam album ini layaknya buku catatan. Tiap album mewakili fase kehidupan The Changcuters, baik personel maupun band secara utuh.

"Setelah gue pikir-pikir, 19 tahun itu main musik, divisi lirik itu memang berangkatnya dari keresahan-keresahan di antara kita berlima. Album-album ini seperti buku diari, menunjukkan fase di saat itu. Album Loyalis itu menurut gue jelas sekali fasenya ada di mana," buka Tria.

"Memang Loyalis itu adalah titik di mana kita bikin album yang menyimpulkan. Loyalis itu kan bagian dari trilogi; Visualis (2013), Binauralis (2016), Loyalis (2020). Visualis itu dari melihat, orang kalau mengenal itu dari Visualis. Binauralis itu mendengar, orang kalau sudah melihat, kalau suka, akan mendengarkan. Sampai akhirnya Loyalis, mereka jadi loyal," jelasnya lagi.

Lahir pada 2020, The Changcuters belum merilis karya lagi sampai tiga tahun setelahnya. Ada alasan khusus terkait itu. Karena album ke-6 itu didesain sebagai kesimpulan dari berbagai teori The Changcuters yang selama ini tertuang ke dalam lagu.

"Album Loyalis ini kesimpulan di mana perjalanan The Changcuters selama 6 album ini. Jadi semuanya kita tumpahin di situ, kita simpulkan di situ. Nah yang bingung setelah album ini, udah kesimpulan kan soalnya," sambung Tria lagi sembari tertawa.

Akan tetapi, Changcut Rangers jangan dulu berkecil hati. Karena sudah tentulah The Changcuters bertanggung jawab atas komitmen dan profesionalisme mereka. Tidak akan berhenti pada album ke-6, karena dipastikan karya selanjutnya segera menyusul.

"Kita yang pasti lagi menyiapkan single, single dan album sebenarnya. Tapi kita nggak mau berani berjanji-janji, kemarin itu pas 2020, eh ada pandemi. Manusia kan hanya bisa berencana. Kami bisa bilang single baru Insya Allah tahun ini, harus. Karena materinya pun sudah ready, tinggal eksekusi rekamannya aja. Keluar dari label memang fleksibel sih, tapi saking fleksibelnya nggak jadi-jadi ya kan," ungkap Tria.


"Ada juga beberapa percobaan melebarkan sayap, makanya kita ada Erick yang mengurusi side bisnisnya The Changcuters. Mungkin nanti dalam waktu dekat kita akan berkolaborasi dengan salah satu produk liquid rokok elektrik. Mungkin ini akan jadi sebuah petualangan baru, sebuah cerita baru, apa jadinya kita pun masih belum tahu," tandas Tria lagi.

(mif/dar)

Hide Ads