.webp)
Setelah merilis Hoax dan Manusia Manusiawi sebagai single, Kotak akhirnya akan mengeluarkan album Identitas di waktu dekat. Rencananya album tersebut akan dilepas pada September 2020.
Ada yang berbeda dari album Identitas milik Kotak dengan album-album mereka sebelumnya. Ini adalah kali pertama bagi band beranggotakan Tantri (vokal), Chua (bass), dan Cella (gitar) menggarap sendiri album tanpa produser.
Maka, sesuai dengan judulnya, di album barunya nanti, Kotak akan benar-benar menunjukkan jati diri mereka yang belum pernah diungkap pendengar melalui lagu-lagunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin kenapa kami kasih nama identitas karena sebelum-sebelumnya Kotak kan selalu bekerja sama dengan produser. Sudah banyak ilmu yang kami serap sekarang kami coba nih, yuk bertiga saja, dari penggarapan lirik hingga konsep," ujar Chua dalam wawancara dengan detikHOT ketika berkunjung ke kantor detikcom, baru-baru ini.
Menurut Tantri, usia Kotak terbilang sudah cukup dewasa untuk menggarap album mereka secara lebih mandiri. Oleh karena itu, kini saatnya mereka memberanikan diri.
"Kotak kan sudah 16 tahun, berarti kami sudah 15 tahunan ada pakem-pakem dari produser. Sekarang sudah saatnya, yuk percaya diri sama diri kita sendiri yuk. Akhirnya kami bikin, dan ternyata lebih cepat," jelas Tantri.
Dalam penggarapan album Identitas, Tantri, Chua dan Cella berbagi tugas. Tantri mengungkapkan Chua bertugas menggarap musik dan aransemen dari lagu. Sedangkan dirinya dan Chua mengisi liriknya.
Meski telah memiliki pembagian tugas masing-masing, akan tetapi sebisa mungkin ketiganya terlibat dalam setiap proses yang dikerjakan. Alasannya, mereka ingin belajar bersama-sama.
"Eksplorasinya banyak banget. Kami punya tugas masing-masing tapi sebisa mungkin siapapun terlibat dalam apapun, sampai approach sama orang-orang yang ada di video klip pun sebisa mungkin terlibat," kata Tantri.
Para personel Kotak pun mengaku mereka sudah tidak sabar ingin segera merilis albumnya dan memperdengarkan lagu-lagu garapan mereka pada para penggemar mereka.
"Kami ngerasa ini anak emas banget, karena kami benar-benar yang bikin dan menggarap semuanya, kami mau cerita pun jadi lebih luwes," ujar Tantri.
(srs/tia)
