Voice of Baceprot Merasa Diselamatkan Musik

Main Stage

Voice of Baceprot Merasa Diselamatkan Musik

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Rabu, 18 Jul 2018 14:12 WIB
Voice of Baceprot Foto: Asep Syaifullah
Jakarta - Sebelum membentuk Voice of Baceprot (VOB), Firda Kurnia (vokalis), Euis Siti Aisyah (drummer) dan Widi Rahmawati (bassist) mengaku tidak bisa bermain alat musik sama sekali. Guru mereka saat duduk di MTs, Cep Ersa Ekasusila Satia atau Abah, yang memperkenalkan musik kepada mereka.

Abah pun tak langsung memperkenalkan mereka dengan alat musik yang canggih. Semua dilakukan dengan keterbatasan pada awalnya.

"Awalnya kami nggak tahu itu alat musik, gitar nggak tahu, drum nggak tahu, awalnya drum juga kan pake alat marching band di sekolah terus dirakit jadi suaranya biar mirip drum. Gitar dan bass juga masih pake gitar bolong, jadi abah sih yang ngajarin dari nol," kenang Firda saat berkunjung ke kantor detikHOT di Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, baru-baru ini.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Butuh waktu satu bulan untuk mengajari para personel Voice of Baceprot menguasai instrumen musik. Akan tetapi, meski telah mahir, ketiganya mengaku masih terus belajar hingga kini .

"Sebenarnya buat jadi sebuah band, satu bulan latihan kami sudah bisa perform. Tapi buat matengin musik itu sampe sekarang pun masih tetap proses," cerita Firda.


Kenali Lebih Dekat 'VOB', Band Metal Berhijab dari Garut, tonton video selengkapnya di 20Detik
[Gambas:Video 20detik]

Selain mengajari para personel Voice of Baceprot untuk memainkan instrumen musik, Abah juga memperkenalkan mereka dengan beberapa referensi musik, di antaranya Rage Against the Machine, System of a Down, Red Hot Chili Peppers, Lamb of God, hingga Linkin Park.

"Jadi kami juga punya selera yang sama dengan Abah, ketika Abah memperkenalkan band itu, itu juga favoritnya Abah," tutur Firda.

Kini para personel band metal tersebut justru jatuh hati dan merasa musik adalah sesuatu yang menyelamatkan mereka. Ketika emosi dan gejolak jiwa mereka sebagai remaja tengah meletup-letup, mereka justru menuangkannya dalam lagu.

Voice of BaceprotVoice of Baceprot Foto: Asep Syaifullah
Bagi mereka, kegiatan bermusik juga menjauhkan mereka dari hal-hal negatif dan kenakalan remaja seusia mereka.

"Pengaruh musik (bagi kami) tuh besar banget sih. Salah satunya pengalihan fokus dari hal-hal negatif. Kan hal negatif di dunia ini banyak kan. Kami tuh ngerasa jadi salah satu remaja yang diselamatkan oleh musik. Musik tuh ketika kami punya keluh kesah, atau hal yang nggak enak, kami akan nuangin perasaan itu tuh di musik. Jadi kami terhindar dari hal-hal negatif lah. Daripada kami update status marah-mara, mending kami dibikin lirik dan dibikin musik," terang Firda.

Mereka pun menunjukan niatan untuk tetap berkarier di dunia musik. Saat ini, rencana ketiganya adalah segera merampungkan album mereka dalam waktu dekat.

"Yang pasti ingin cepat-cepat beresin album, soalnya kasian Balaceprot (sebutan untuk fans mereka) sudah banyak yang nungguin. Selain itu, ngulik lagi skill dan perform di banyak lagi tempat," ungkap Firda. (srs/dar)

Hide Ads