"Soalnya kalau di rumah, walaupun profesi orangtua bukan pemusik tapi mereka seneng main musik. Emang dari dulu, dari kecil kalau bangun tidur gue denger nyokap gue main piano. Jadi gue udah dapet esensi musik dari situ," ungkapnya kepada detikHOT.
Meski menyukai musik sejak kecil, pelantun '3 AM in Jakarta' ini bercerita bahwa ia baru mulai jatuh hati pada hip hop saat dirinya tinggal di Amerika Serikat. Saat itu, dirinya dan keluarganya hijrah ke Houston, Texas pada 2001 dan tinggal di sana selama 6 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mengaku mengenal hip hop dari teman-temannya, Nayaka pertama kali menemukan bahwa dirinya sangat menikmati jenis musik tersebut terutama saat mendengarkan lagu-lagu milik 50 Cents di album 'Get Rich or Die Trying'. Pada saat itu, album tersebut menjadi soundtrack perjalanan daratnya selama 13 jam menuju San Francisco.
"Jadi pas gue sampe San Francisco gue baru nyadar kalau, wah ada musik yang bisa gue enjoy, dan itu gangsta rap," ujar Nayaka lagi.
Dari situ, Nayaka menyadari dirinya begitu tertarik pada musik hip hop. Meskipun sepulangnya ke Indonesia, dirinya pernah bergabung pada sebuah band beraliran metal di tahun 2009 dan 2010, akan tetapi ia kemudian kembali menulis lagu-lagu hip hop dan berani untuk bernyanyi rap di tahun 2013.
Selain 50 Cents, Nayaka juga mengaku bahwa Eminem merupakan salah satu musisi yang membawa pengaruh baginya. Lucunya, Nayaka mengenal Eminem juga dari album yang 50 Cents yang ia dengarkan selama perjalanan tersebut.
"Di album itu tuh ada satu lagu judulnya 'Patiently Waiting' featuring Eminem. Gue dulu belum tau Eminem siapa. Pas gue cari tahu, terus kebawa nonton film 8 Mile, filmnya Eminem. Gue nonton dan gue bener-bener inspired banget, mau kaya dia tapi gue gak tahu caranya gimana," urainya.
![]() |
Mau tahu cerita tentang Ariel Nayaka selanjutnya? Nantikan di detikHOT hari ini!
(srs/mmu)