Setelah hampir satu jam berlalu dan Erix sudah menambah satu porsi lagi mie instan, perbincangan Endank Soekamti dan detikHOT belum usai. Malahan semakin menggebu-gebu dengan kata 'pemberontakan'.
"Gol kami selanjutnya adalah membuat musisi lain di luar sana cemburu lalu memberontak," tukas Erix tegas.
Pernyataan itu merupakan buntut panjang dari segala kreativitas yang dilakukan Endank Soekamti. Lewat berbagai produk, dari mulai label, rumah produksi film animasi, televisi, sekolah dan banyak lainnya, Endank Soekamti sukses membuat iri juga cemburu musisi lain di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu kami memaksakan diri untuk stop (berada di bawah label). Baru dari situ semua peluang terlihat," sambung Erix.
Mengenai label, Endank Soekamti tercatat sempat merasakan dua label nasional, sebelum akhirnya menderikan labelnya sendiri, Euforia Records. Pertama Warner Music Indonesia yang menghasilkan dua album 'Pejantan Tambun' (2005) dan 'Sssttt...!!!' (2007). Label lainnya adalah Nagaswara yang menghasilkan album 'Soekamti.com' (2010).
"Bayangkan, kalau semuanya seperti itu, musik Indonesia akan jauh lebih hebat lagi. Karena apa yang diciptakan nantinya terlepas dari semua intervensi, termasuk intervensi pasar," timpal Dory dan Ari kemudian.
Akan tetapi, dengan segala raihannya, band pelantun 'Ojo Nesu' itu bukan berarti kehabisan mimpi besar. Masih ada satu mimpi tertinggi yang ingin meraka gapai bersama dengan seluruh jajaran insan musik nasional. Apa itu? Simak beritanya hanya di detikHOT! (mif/mmu)