Ada banyak persepsi yang diyakini musisi Indonesia perihal lagu cinta. Ada yang menganggapnya sebagai jualan semata, sebagian lagi percaya tentang kemurnian maknanya.
Dua musisi lintas era, Glenn Fredly dan Marcello Tahitoe mengamini pandangan yang kedua. Bagi mereka, lagu cinta punya kemurnian yang tidak bisa direkayasa walaupun itu bagian dari karya seni yang diperjualbelikan.
"Lagu cinta nggak akan pernah ada usangnya. Itu tema yang akan terus ada dan jadi universal. Menjadi tema yang akan terus digali, orang-orang, termasuk musisi akan harus mencari makna tentang cinta. Termasuk gue tentunya," buka Glenn saat berbincang dengan detikHOT beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu juga dengan Marcello. Solois yang baru merilis album bertajuk 'Jalur Alternatif' itu pun setuju dengan pernyataan seniornya.
"Lagu cinta gampangannya memang punya pengaruh. Karena semua orang mengalami cinta. Love is part of your life. Tapi, gue nggak suka yang dikeras-kerasin. Kalau memang harus ballads ya lagunya biar aja ballads. Jangan dipaksa jadi rock," tambah Marcello.
Walaupun mengakuinya, tapi Marcello punya keinginan terpendam di luar konteks lagu cinta. Apa itu?
"Gue ingin juga kalau punya lagu yang meledak tapi bukan lagu cinta. Kaya 'Bento (Iwan Fals)', bukan lagu cinta tapi pecah gila," pungkas musisi 32 tahun itu.
Bicara tentang cinta tidak adil tanpa membahas kepedihan di dalamnya. Layaknya dua kutub magnet, cinta dan patah hati pun hubungan yang tarik-menarik. Lantas muncul pertanyaan, manakah yang lebih punya sejarah sukses? Jawabannya ada di 'Main Stage' detikHOT setelah ini. (mif/mmu)











































