Di suatu siang di Kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Tulus membagi ceritanya kepada detikHOT mengenai alasan di balik jalur bermusiknya itu. Dan ternyata alasan utamanya adalah kemerdekaan.
"Gue itu awalanya terpengaruh sama jazz, eclectic jazz, banyak yang berpendapat bahwa gue bisa lebih berkembang jika ada di major industri. Tapi di sini (indie label) itu sudah enak banget, udah nyaman dan gue merdeka," ungkap Tulus.
"Sejauh ini masih sangat cukup untuk taraf gue, tapi nggak menutup kemungkinan gue akan pindah ke major label ya. Tapi ya nggak tahu, kalau memang nanti ada major yang bisa menjanjikan gue konsep seperti gue saat ini, berkarya sebebas-bebasnya, berkarya untuk membuat orang senang dengan marketing yang pastinya lebih luar biasa, ya nggak apa-apa," tutur Tulus lagi sembari tertawa.
Bagi penyanyi asal Bukittinggi, Sumatera Barat itu, saat ini major label selalu menawari dirinya untuk menyanyikan lagu-lagu sedih nan galau. Itu menjadi alasan lain kenapa Tulus belum tertarik untuk berpindah ke lain hati.
"Kenapa industri itu tidak berpikir lagu-lagu yang bisa membuat orang senang, bisa menemani kehidupan orang-orang. Jangan paksa mereka menerima yang bukan seharusnya. Musik itu kan karya seni, dan karya seni gimana pun pasti ada yang mendengarkan," ujarnya dengan nada heran.
Saat ini memang Tulus tidak tergabung dengan siapapun. Dia juga mendirikan manajemen sendiri, Tulus Record yang diporduseri oleh Ari Renaldi. Mengenai distribusi album, Tulus bekerjasama dengan Demajors untuk titip edar.
(hap/mmu)