The Milo Tak Mau Menanti 7 Tahun Lagi Untuk Album ke-3

Jakarta - Berdiri pada 1996, 7 tahun kemudian The Milo merilis album perdananya 'Let Me Begin'. Tujuh tahun kemudian album 'Photograph' baru bisa dirilis. Untuk album ketiga, The Milo tak mau menanti 7 tahun lagi.

"Kita udah ngerancang ini. Insya Allah album ketiga tahun ini juga. Mungkin akhir tahun," ujar sang gitaris Upik ketika The Milo ketika menyambangi detikcom, baru-baru ini.

Itu pula kenapa di album kedua mereka mencukupkan hanya dengan 8 track. Selain lelah dengan segala hambatan selama rekaman album kedua, mereka ingin membuat sesuatu yang berbeda dan lebih segar dari materi lamanya.

Apakah akan kembali bergalau ria?

"Meski sekarang dibilang galau, tapi nggak menutup kemungkinan nanti kita ceria-ceria ria. Karena kita nggak ngebatasin. Musik itu sesuatu yang harus diungkapin, ekspresif, jangan galau terus. Begitu juga hidup," ujar sang vokalis Adjie Gergaji.

Band asal Bandung itu memang selalu membuat karya sesuai dengan mood. Jika 'Photograph' terdengar gloomy, semua karena materinya juga mendukung. The Milo pun menyesuaikan musik dengan kebutuhan lirik.

Kenapa The Milo kemudian beraliran musik shoegaze, mereka sendiri pun tak menyangka. Semua terjadi karena ketidaksengajaan. Para personel The Milo rata-rata menggilai musik rock hingga metal.

"Kalau bikin lagu saya mentahnya udah bisa bayangin gini-gini. Tapi begitu diisi teman-teman lain kok jadi lain. Tapi sejauh ini nggak pernah ada keluhan," tandas Adjie.

Dengan semangat baru, The Milo pun mengembangkan cita-cita mereka. The Milo ingin terbang ke Inggris, negara nenek moyang shoegaze. Sukses terus The Milo.

(yla/nu2)