Korea Utara dikenal dengan negara yang sangat tertutup dan tidak menerima pengaruh dari dunia luar, terutama dari barat. Selain itu, Korea Utara juga memiliki larangan-larangan yang sangat gila.
Bahkan, pemerintah Korea Utara akan memberikan sanksi yang tegas bagi warga yang melanggar larangan-larangan tersebut. Tak tanggung-tanggung, ada yang sampai dihukum mati.
Lantas, apa saja larangan-larangan gila di Korea Utara?
1. Dilarang Mendengarkan Musik Asing, Termasuk K-Pop
Pemerintah Korea Utara melarang warganya untuk mendengarkan musik asing, termasuk K-Pop. Tindakan tersebut dianggap sebagai tindakan kriminal.
Diketahui, hubungan Korea Utara dengan Korea Selatan hingga kini belum pulih usai sama-sama pernah menderita perang saudara. Semua hal yang berkaitan dengan Korea Selatan, termasuk musik K-Pop dan drama Korea sangat dilarang di Korea Utara.
Pemerintah Korea Utara akan menindak tegas warganya apabila kepergok mendengarkan musik K-Pop, menonton drama Korea, dan semua hal yang berhubungan dengan Korea Selatan.
2. Dilarang Tertawa Selama Masa Berkabung
Kim Jong Un sempat memberlakukan aturan untuk warganya bahwa mereka dilarang tertawa selama 11 hari. Hal ini dikarenakan Ibu Kota Revolusi Korea Utara, Pyongyang, sedang berkabung memperingati 10 tahun kematian pemimpin Korea Utara yang kedua sekaligus ayah dari Kim Jong-un, Kim Jong II.
Selain dilarang tertawa, warga Korut juga dilarang untuk berpesta, dilarang minum alkohol, dan dilarang terlibat dalam kegiatan rekreasi. Pyongyang juga meminta agar pihak kepolisian dapat melakukan pengawasan ketat. Polisi akan memantau warga yang tidak memperlihatkan perasaan berduka di depan umum.
3. Dilarang Pergi ke Luar Negeri
Pemerintah Korea Utara melarang setiap warganya untuk pergi ke luar negeri kecuali beberapa warga pilihan dan pejabat yang akan menjalani tugas negara. Tidak hanya untuk warga biasa, aturan tersebut juga berlaku bagi pejabat-pejabat Korea Utara yang ingin ke luar negeri untuk urusan pribadi.
Bagi mereka yang akan pergi ke luar negeri untuk melakukan dinas pun akan menjalani pemeriksaan yang sangat ketat. Hal tersebut dikarenakan pemerintah Korea Utara ingin melindungi warganya dari pengaruh pihak luar. Padahal, tanpa disadari ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia.
4. Tidak Ada Kondom
Korea Utara melarang warganya untuk menggunakan alat kontrasepsi, salah satunya adalah kondom. Fakta tersebut juga diungkap oleh Yeonmi Park, salah satu warga Korea Utara yang kini menetap di Amerika Serikat.
Melalui kanal YouTubenya, ia mengungkapkan bahwa pada dasarnya orang Korea Utara tidak menggunakan produk sekali pakai, termasuk kondom. Selain itu, Kim Jong-un ingin warganya terus menghasilkan keturunan agar Negara memiliki lebih banyak pekerja sosialis. Namun, hal itu tidak menghentikan orang-orang menyelundupkan kondom di sana, untuk mencegah kehamilan dan penyakit seksual.
5. Dilarang Memakai Celana Jeans
Kim Jong Un melarang rakyatnya untuk mengenakan celana jeans. Hal tersebut dikarenakan pemerintah Korea utara menganggap bahwa jeans berwarna biru merupakan lambang kapitalisme dari Amerika Serikat yang disebut sebagai musuh bebuyutan Korea Utara.
Selain itu juga bertentangan dengan komunisme dan nasionalisme. Warga Korea Utara diperbolehkan memakai jeans, namun harus berwarna gelap seperti hitam. Bukan jeans berwarna biru.
6. Pembatasan Internet
Hampir semua Negara menggunakan internet untuk mempermudah dalam mencari informasi. Namun, berbeda dengan Korea Utara yang membatasi penggunaan internet.
Orang Korea Utara hanya bisa mengakses internet melalui internet mereka yang disebut Kwangmyong dan Bright. Selain itu, pemerintah Korea Utara juga membatasi warganya untuk mengakses situs-situs tertentu.
Mereka hanya mengizinkan 28 situs yang bisa dikunjungi. Orang-orang yang bisa mengakses hanya pemimpin politik dan keluarga, departemen perang cyber militer, dan siswa di sekolah-sekolah elit. Selain itu, Korea Utara juga melarang penggunaan Wifi di semua kedutaan Korea Utara di seluruh dunia.
(dal/dar)