Lee Chae Yeon akan resmi debut dengan merilis mini album solo perdana, HUSH RUSH. Namun beberapa hari menjelang debutnya, sang idola terlibat kontroversi plagiarisme.
Hal tersebut terjadi setelah WM Entertainment, sebagai manajemen, merilis preview dari debut albumnya. Sejumlah fans kemudian menemukan kemiripan antara konsep di album solo Lee Chae Yeon dengan Key SHINee yang baru-baru ini merilis album solo Gasoline.
WM Entertainment pun langsung merilis pernyataan tak lama setelah kontroversi tersebut ramai dibicarakan publik. Manajemen pun menjelaskan sejumlah penggambaran yang diduga sebagai plagiarisme album solo Key SHINee.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemasan album menggunakan konsep 'Vampir Generasi MZ', jadi kami merancang kemasan album sebagai tas transparan yang menunjukkan berbagai benda di dalamnya dengan dua versi berbeda, yaitu Vampir dan Influencer," ujar pihak WM Entertainment.
"Berkaitan dengan konsep tersebut, benda-benda di dalam versi vampir adalah barang-barang yang mungkin dibawa oleh vampir seperti kacamata hitam besar, kantong darah, dan bola mata. Sedangkan versi influencer berisi barang-barang bertemakan pengusiran vampir seperti salib, bawang putih, ponsel, dan benda lain untuk dekorasi," lanjutnya.
Gambar yang diduga plagiarisme, seperti bola mata dan kilat, disebut manajemen sebagai obyek yang dipilih untuk mengekspresikan konsep vampir. Begitu juga dengan warna utama sampul yang bertemakan Halloween.
Begitu juga dengan desain jantung di bagian depan CD dalam versi influencer yang mewakili jantung vampir. Manajemen pun menegaskan tidak ada sama sekali niat untuk meniru konsep terdahulu.
"Kami mohon maaf karena telah membuat khawatir fans yang telah menanti debut Lee Chae Yeon. Kami meminta fans untuk menunjukkan dukungan pada album HUSH RUSH yang sudah dipersiapkan dalam jangka waktu panjang ini," pungkasnya.
(dal/tia)