K-Pop yang semakin mendunia mulai membuat para pelaku bisnis tertarik untuk menarik konsumen dari pasar tersebut. Lihat saja sejumlah restoran dan brand-brand yang mulai menggandeng unsur K-Pop hingga menjadikan artisnya sebagai brand ambassador.
Di Indonesia sendiri, sejumlah kafe hingga restoran yang mengambil konsep K-Pop mulai menjamur. Daniel Hermansyah, sebagai CEO Kopi Chuseyo, yang merupakan salah satu pelopor, ikut berkomentar mengenai hal ini.
Menurutnya, ia ikut senang dengan banyaknya kafe dan restoran berkonsep K-Pop. Hanya saja beberapa di antaranya hanya menggunakan K-Pop sebagai gimmick dan mengambil keuntungan bisnis dari sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misal ada fans K-Pop seperti aku yang bikin kafe juga, aku dukung malah. Hebat dia dari hobi berani jadi pengusaha," ujar Daniel Hermansyah saat dihubungi belum lama ini.
![]() |
"Tapi pernah beberapa kali kejadian, brand yang tidak paham K-Pop dan tidak ada hubungan dengan K-Pop tapi ikut-ikutan K-Pop malah akhirnya flop. Kenapa? Karena menganggap K-Pop cuma sekadar marketing gimmick biar ramai, tapi tidak bisa treat fans dengan baik. Intinya fans tahu mana brand yang benar-benar K-Pop dan mana yang cuma ikut-ikutan," lanjutnya.
Untuk Kopi Chuseyo sendiri, Daniel Hermansyah berangkat dari seorang fans K-Pop. Bukan hanya terlihat dari desain kafenya saja, tetapi Daniel menciptakan sebuah ruang untuk berkumpulnya fans K-Pop yang sebelumnya tidak pernah ada.
Berbagai macam event K-Pop sudah digelar oleh Kopi Chuseyo. Dan semua secara langsung melibatkan komunitas K-Pop.
"Buat saya K-Pop bukan marketing gimmick. Saya memang sudah suka K-Pop dari saya masih SMP. Saya fans berat IU dari 2008. Tim kantor dan barista juga semua suka K-Pop," jelas Daniel Hermansyah.
"Jadi memang kami bekerja dari hati dan kiblatnya pasti semua ke Korea. Bukan cuma dijadikan marketing gimmick biar cafe ramai," pungkasnya.
(dal/dal)