Goo Hara Meninggal, Penanganan Pelecehan Seksual di Korea Dikritik

Goo Hara Meninggal, Penanganan Pelecehan Seksual di Korea Dikritik

Delia Arnindita Larasati - detikHot
Senin, 25 Nov 2019 12:53 WIB
Foto: Dok. Instagram/@koohara_
Jakarta - Hingga kini pihak kepolisian masih belum bicara terkait penyebab kematian Goo Hara. Namun, pihaknya memastikan sang idola mengembuskan napas terakhir bukan karena tindak kriminal.

Sebelum meninggal dunia, Goo Hara sempat menjadi perhatian karena pertikaiannya dengan sang mantan kekasih. Ia mengaku mengalami pelecehan seksual oleh Choi Jong Bum, tetapi Choi dinyatakan tak bersalah karena kurangnya bukti.

Song Sung Min, sebagai direktur Asosiasi Manajemen Hiburan di Korea Selatan, mengungkapkan kekhawatirannya setelah kabar kepergian Goo Hara. Ia mengkritik sistem di Korea Selatan yang kurang cekatan dalam menanggapi laporan pelecehan seksual hingga serangan haters melalui media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelecehan seksual dan ujaran kebencian yang terjadi pada idola perempuan sangat serius. Sulit menemukan cara untuk mengatur ujaran kebencian di internet karena tak menggunakan nama asli," ujarnya.



"Sistem yang ada harus dikuatkan melalui langkah-langkah realistis seperti pencegahan kata kunci yang tak mengekspos pelecehan seksual atau kekerasan," lanjut Song.

Hal yang senada diungkap oleh reporter Lee Jihye yang menyebut perempuan di Korea kesulitan melaporkan kasus pelecehan seksual yang mereka terima karena reaksi publik terhadap kasus pelecehan seksual para idola yang ditangani dengan lambat.

"Trending topic teratas di Korea Selatan adalah #최종범_처벌 atau #Hukum_Choi_Jong_Bum yang mana adalah mantan kekasih Goo Hara yang dituntut karena pelecehan seksual. Hingga kini, persidangan masih terus berlanjut," tulis Lee.

"Perempuan di Korea semakin kesulitan untuk melaporkan kejahatan sebagai korban karena mereka melihat artis perempuan malah dicaci dan mendapatkan trauma karena rekaksi publik, polisi, dan hukum yang berlaku terlalu lamban pada kasus pelecehan seksual. Hal ini memberikan sinyal jelas kepada seluruh perempuan di Korea," pungkasnya.




(dal/nu2)

Hide Ads