Daesung membeli sebuah gedung di Gangnam pada 2017 silam, tepat sebelum menjalani wajib militer. Muncul kecurigaan ada sejumlah bisnis ilegal yang berjalan, seperti prostitusi, narkoba, hingga penggelapan pajak, di lokasi tersebut.
Tak lama setelah kabar tersebut beredar, sejumlah bisnis dikabarkan tutup sebelum berhasil diinvestigasi oleh pihak kepolisian. Namun, salah satu usaha yang diduga menjalankan bisnis prostitusi berhasil ditangkap dan tengah menjalani pemeriksaan.
"Pernyataan Daesung yang mengaku tak tahu apa-apa sama sekali tak masuk akal. Sebelum membeli gedung, pembeli biasanya memeriksa fasilitas juga mendiskusikan kontrak dengan penyewa gedung," ujar ahli jual-beli real estate saat diwawancara terkait kontroversi Daesung seperti dikutip dari Allkpop.
"Bisnis hiburan seperti salon dan kelab adalah objek pajak besar. Jika mereka mendaftarkan bisnis mereka sebagai 'restoran biasa' saat gedung tersebut diakuisisi, maka kecurigaan atas penggelapan pajak sangat besar," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika pemilik gedung tahu sebuah bisnis ilegal berjalan dan didaftarkan sebagai restoran, maka hukuman akan sulit diberikan. Namun jika pemilik bisnis memberikan jasa prostitusi untuk para pelanggan dan tak melaksanakan tanggung jawab mengatur bisnis yang berjalan, maka hukumannya bisa berat. Pemilik gedung bisa dikenakan hukuman penjara 7 tahun dengan denda hingga 70 juta Won," pungkas sang pengacara.
Sementara itu, hingga kini Daesung masih belum memberikan komentar lebih lanjut. Ia diketahui masih menjalani wajib militer.
(dal/nu2)