Belum lama ini, Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan mengumpulkan wakil dari berbagai distributor musik di Korea. Sebut sata LOEN Entertainment, KT Music, CJ E&M, Bugs dan Soribada hadir dalam "rapat" untuk membahas masalah perilisan tengah malam ini.
Berbagai distributor situs usik diminta untuk melakukan penyesuaian terhadap waktu perilisan. Juga meninjau lagi perilisan album ataupun single digital di tengah malam seperti yang sudah berjalan selama beberapa tahun terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan utama peraturan ini adalah untuk mengurangi risiko sajaegi yang dilakukan oleh perusahaan. Sajaegi sendiri merupakan istilah untuk praktik kecurangan dan manipulasi chart di industri musik KPop.
Biasanya sajaegi dilakukan dalam skala besar oleh perusahaan dengan cara melakukan bulk buying secara digital maupun fisik. Juga demi meraih posisi teratas di chart, manajemen akan melakukan streaming tanpa putus untuk lagu-lagu yang baru dirilis.
Simak Juga: Aktris Kang Doo Ri Bunuh Diri karena Depresi
Usut punya usut, ternyata praktik sajaegi rentan terjadi di malam hari. Menurut para pengamat dan perwakilan dari kementerian, di malam hari tindakan sajaegi susah dikontrol. Juga pada malam hari masalah yang mendadak terjadi di situs musik tidak dapat diselesaikan secara cepat seperti halnya siang hari. Sehingga praktik sajaegi akan bisa mudah dilakukan.
Sebenarnya, menurut sumber dari distributor musik, peraturan mengenai perilisan tengah malam ini sudah pernah ditegaskan. "Tetapi penyanyi yang terkenal biasanya ingin lagu mereka dirilis tengah malam jadi susah buat para distributor untuk menolaknya," ujar dia.
(ron/ron)