Battleship Island adalah film Korea Selatan produksi tahun 2017 bergenre thriller laga yang disutradarai oleh Ryoo Seung-wan. Ini adalah film tentang pendudukan Jepang dan para narapidana yang berusaha menghentikan ancaman kerja sama dalam kamp Hashima Island.
Beberapa bintang yang bermain dalam film ini antara lain Hwang Jung-min, So Ji-sub, dan Song Joong-ki. Battle Island berkisah tentang empat pekerja Joseon yang memberanikan menanggung risiko berat dengan mencoba keluar dari Hashima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses produksi film ini menghabiskan waktu sekitar enam bulan, dimulai pada tanggal 17 Juni 2016. Produksi film selesai pada 20 Desember 2016 di Cheongju, Korea Selatan dan tayang dibioskop tahun 2017.
Dikutip dari CNN Indonesia, film ini juga diwarnai kontroversi. Pasalnya, Hashima, pulau yang dijadikan sejarah pembuatan film ini masuk dalam situs bersejarah UNESCO. Namun ditampilkan tanpa adanya data sejarah yang lengkap. Selain itu, orang Korea pun banyak menyebut film ini tak sesuai dengan fakta sejarah.
Menurut mereka, The Battleship Island malah menonjolkan permasalahan antar orang-orang Korea sendiri yang saling berkhianat satu dengan lainnya. Selain itu, film ini juga membahas lebih banyak soal orang Korea yang pro-Jepang pada masa itu.
Kesuksesan film ini adalah terpecahnya rekor penonton terbanyak, yaitu mencapai enam juta penonton selama 12 hari tayang di bioskop. Capaian ini mengalahkan film lain yang disutradarai oleh Seung-Wan juga yang sebelumnya meraih lima juta penonton yakni Veteran dan Assassination.
Fakta-fakta di balik kesuksesan film 'The Battleship Island' :
1. Rekor Penonoton
Film 'The Battleship Island' mendapat penonton terbanyak dengan menembus enam juta penonton. Dirilis pada 26 Juli 2017 film ini sukses meraih 970,516 penonton pada hari pertama tayang di Korea Selatan dan setiap harinya selalu bertambah.
Antusias penonton ini membuat film tayang di 2000 layar pertama kali di Korea Selatan. Hal tersebut merupaka suatu kebanggaan untuk sutradara dan pemain lainnya. Bagaimana, tertarik untuk menonton film ini?
2. Mengingatkan Kejamnya Penjajahan
Sejak awal Ryoo Seung-wan berniat untuk menggugah dunia internasional tentang fakta yang menimpa orang Korea di pulau Hashima. Dia juga menyindir UNESCO yang memberi predikat UNESCO World Heritage pada pulau Hashima. Pada 28 Juli 2017 film ini diputar khusus untuk diplomat dan staf UNESCO di Metropolitan Filmexport, Paris, Prancis.
Sebelumnya, pada tanggal 25 Juli pemutaran film juga dilakukan khusus untuk 160 diplomat yang bertugas di Seoul, Korea Selatan. Seung-Wan juga menjelaskan bahwa film ini bukan ditujukan untuk menciptakan perasaan anti Jepang atau permusuhan antar negara, tapi mengingatkan betapa perang bisa mengubah manusia menjadi monster mengerikan.
![]() |
3. Tayang di 155 Negara
The Battleship Island pertama kali dipromosikan di European Film Market pada Februari 2017 dan Cannes Film Festival, Mei 2017. Hingga Juni 2017 film ini sudah terjual di 113 negara sejak belum diluncurkan. CJ Entertainment, kemudian menyatakan film ini laris terjual di 155 negara termasuk Amerika Serikat, Prancis, Italia, Rusia, Turki, Jepang, Hong Kong, Singapura, Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Indonesia. Bagi kamu yang belum sempat menonton film ini, kamu bisa menontonnya di situs resmi streaming film ya.
4. Lokasi Syuting yang Sempurna
Seung-Wan menginginkan film ini terlihat nyata. Maka dari itu Seung-Wan membuat set yang menyerupai pulau Hashima pada tahun 1940-an. Seung-Wan tidak mau menggunakan Bluescreen yang hasilnya akan jelek dan tidak memuaskan dirinya dan penonton. Film ini harus totalitas agar mendapatkan feel yang bisa dirasakan semua orang yang menonton film ini.
5. Salah satu film Korea Selatan Termahal
Dengan biaya produksi 23 miliar won (sekitar Rp276 miliar) The Battleship Island jadi salah satu film Korea Selatan termahal. Kabarnya ini lima kali lebih besar dibanding biaya yang dihabiskan rata-rata untuk pembuatan sebuah film di Korea Selatan. Ini sebagian besar digunakan untuk membuat set syuting.
Waktu syuting film yang panjang, 17 Juni -20 Desember 2016 tentu juga membuat biaya syuting yang melibatkan aktor-aktor kelas atas ini jadi mahal. Namun, semua hasil dari film ini justru meraup lebih banyak keuntungan dari modal yang dikeluarkan.
6. Nama Lain Battleship Island
Ternyata nama Battleship Island adalah julukan dari pulau Hashima, karena bentuknya yang mirip dengan kapal perang. Selain itu, pulau ini juga disebut sebagai pula neraka dan pulau penjara oleh orang Korea, karena pada masa penjahahan Jepang, masyarakat Korea dijadikan budak tanpa gaji dan perempuan dijadikan pemuas napsu orang Jepang.
Lalu, Pulau ini ditutup pada tahun 1974 dan dikosongkan. Pada tahun 2009 Hashima dibuka menjadi lokasi wisata. Bentuknya yang unik sempat muncul dalam film James Bond, Skyfall (2012). Namun, film The Battleship Island tidak dilakukan di Hashima sesungguhnya. Statusnya mengundang kontroversi saat ditetapkan sebagai UNESCO World Heritage sebagai bagian dari revolusi industri Jepang di zaman Meiji yang meliputi besi, baja, dan tambang batubara pada Juli 2015.
(lus/erd)