.webp)
Belakangan tim produksi drama Korea kerap menerima komplain publik terutama ketika proses syuting berlokasi di tempat umum. Kini rumah produksi Studio LuluLala (SLL) yang sebelumnya banyak memproduksi drakor populer JTBC termasuk The World of the Married hingga Snow Drop yang dapat protes.
SLL melakukan syuting di sebuah rumah sakit belum lama ini ketika seorang pria sedang panik mengunjungi istrinya ke unit gawat darurat. Dalam kondisi itu, tim produksi drama JTBC terbaru berjudul Although I Am Not a Hero (judul terjemahan) malah bertindak di luar dugaan.
Pria tersebut menulis curhatannya di forum online. Menyebut tindakan tim produksi yang dinilainya terlalu kasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim produksi drama bertindak terlalu kasar. Istriku sedang ada di ruang gawat darurat, jadi aku buru-buru menuju ke sana untuk melihat dia. Tapi mereka (tim produksi) menghalangiku (untuk masuk ruang gawat darurat tempat istriku dirawat) karena sedang ada syuting. Untung saja istriku baik-baik saja tapi rasanya aku pasti bisa marah-marah kalau sesuatu terjadi pada istriku (dan aku dihalang-halangi untuk melihatnya)," tulis pria tersebut.
Curhatan ini kemudian jadi ramai di forum internet dan memantik perdebatan. Banyak yang menilai bahwa tim produksi SLL telah bertindak di luar batas.
Pihak rumah sakit yang menjadi lokasi syuting drama Korea tersebut sudah mengeluarkan pernyataan resmi mereka. Dalam pernyataan tersebut, pihak rumah sakit menyebut ada bagian-bagian dari rumah sakit yang memang di bawah kendali tim produksi selama proses syuting. Hanya saja mereka memastikan itu tidak akan menghambat pengunjung RS.
Sementara dalam tulisan pria yang menjenguk istrinya itu, dia tidak menjelaskan detail lokasi mana yang dia lewati menuju ke unit gawat darurat dan disetop tim produksi. Namun untuk menenangkan situasi, SLL mengeluarkan pernyataan resminya.
"Ini SLL dan Story & Pictures Media, perusahaan produksi drama Korea Although I Am Not a Hero.
Kami ingin menginformasikan proses syuting yang terjadi di rumah sakit pada 10 September lalu.
Kami minta maaf atas segala ketidaknyamanan yang dirasakan keluarga pasien, meski kegiatan kamu tidak sepenuhnya menghalangi pergerakan pengunjung setelah melakukan konsultasi dengan pihak rumah sakit.
Kami akan lebih memperhatikan dan berusaha lebih untuk menghindari ketidaknyamanan selama proses syuting. Terima kasih."
Sebelum kejadian ini, proses syuting Squid Game di Bandara Incheon juga sempat mengundang keluhan. Salah satu pengunjung mengaku dibentak oleh staf yang mengamankan proses syuting tersebut.
Seperti halnya pria yang dihalang-halangi menuju unit gawat darurat, pengunjung Bandara Incheon yang dibentak staf syuting Squid Game juga menuliskan curhatnya di forum internet dan viral.
(aay/dar)
