Wonder Woman 1984: Sebuah Spektakel Yang Menyenangkan

Wonder Woman 1984: Sebuah Spektakel Yang Menyenangkan

Candra Aditya - detikHot
Minggu, 27 Des 2020 09:22 WIB
Wonder Woman 1984
Foto: (dok. Warner Bros)
Jakarta -

Wonder Woman 1984 dibuka dengan sebuah opening yang dahsyat. Seolah-olah ingin mengatakan bahwa 'ini adalah sebuah blockbuster yang menghebohkan', penonton langsung diajak menyaksikan perjuangan Diana cilik (Lilly Aspel) dalam berkompetisi dengan para warrior Amazon lainnya. Opening pamer ini efektf karena scope-nya sangat besar dan semuanya dijelaskan melalui aksi. Bagian paling penting dari seorang Diana/Wonder Woman adalah kemampuan fisiknya yang sakti mandraguna. Dan dalam opening ini penonton langsung diingatkan bahwa Diana adalah seorang dewi yang sungguh sakti.

Melanjutkan sebuah film solo yang diagung-agungkan memang bukan pekerjaan yang mudah. Tapi sutradara Patty Jenkins dengan skrip yang ia tulis bersama Geoff Johns dan David Callaham lumayan berhasil mempersembahkan sebuah sekuel yang tidak hanya koheren tapi juga menghibur meskipun dia belum bisa menandingi ketulusan hati film pertamanya. Dan sesuai dengan judulnya, film ini mengajak penonton untuk bernostalgia ke tahun 1984.

Dunia sudah banyak berubah sejak perang dunia pertama ketika kita bertemu dengan Diana (Gal Gadot). Kini Diana menyaksikan orang break dance dimana-mana, seni instalasi di tempat umum, orang-orang memakai baju dengan warna-warni yang cerah ceria dan tentu saja kehadiran mal sebagai tempat hiburan masyarakat. Di mal inilah penonton diajak untuk menyaksikan bagaimana Diana mencoba menyeimbangkan antara kehidupan pribadinya dan perannya sebagai penjaga kedamaian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suatu hari di tempat ia bekerja, salah satu rekan kerjanya yang merupakan archeologist bernama Barbara Minerva (Kristen Wiig) mendapatkan tugas dari FBI untuk menyeleksi benda-benda penting yang menjadi barang bukti. Salah satunya adalah batu dengan tulisan latin di permukaannya yang katanya bisa mengabulkan permintaan siapapun yang memegang batu tersebut. Diana menginginkan kekasih sejatinya Steve (Chris Pine) untuk hadir kembali. Sementara Barbara menginginkan kecantikan dan keagungan seperti yang dimiliki oleh Diana. Mereka berdua tidak tahu bahwa batu tersebut memang memberikan itu semua.

sAksi Gal Gadot di Wonder Woman 1984 Foto: Wonder Woman 1984 / Warner Bros

Wonder Woman 1984 tidak akan lengkap tanpa main villain. Muncullah Maxwell Lord (Pedro Pascal). Seorang tv personality tapi juga seorang bisnisman. Sejauh ini bisnisnya bangkrut dan dia butuh lebih banyak dana. Interior kantornya yang semrawut menunjukkan bahwa dia sangat struggle untuk memperoleh tambahan dana. Dan Maxwell tahu bahwa ada batu yang bisa mengabulkan semua permintaannya.

ADVERTISEMENT

Wonder Woman 1984 memang terasa familiar karena motif utama penjahatnya sudah pernah kita lihat di film-film sejenis. Tapi yang patut dipuji adalah bagaimana cara Jenkins sebagai sutradara tetap membuat film ini mempunyai hati. Bahkan dengan motif yang sangat generik Wonder Woman 1984 tetap terasa personal. Alasan-alasan para penjahatnya untuk melakukan kejahatan terasa sangat humanis dan relatable. Kristen Wiig dan Pedro Pascal kemudian menjual ide ini dengan akting yang mumpuni. Jika Wiig memainkan Barbara dengan dasar rage yang membuatnya terasa sangat, Pascal benar-benar bersenang-senang dengan karakternya yang larger-than-life.

Sebagai film blockbuster tentu saja Wonder Woman 1984 memiliki lebih dari beberapa sekuens action yang menjadi alasan kenapa film ini layak disaksikan di layar terbesar yang bisa Anda temukan. Openingnya sendiri sudah lebih dari cukup untuk membuat penonton merasakan kegembiraan.

Kemudian ditambah dengan adegan di mal, adegan gila-gilaan di jalanan Mesir lalu epic showdown di babak ketiga. Wonder Woman 1984 akan membuat Anda berteriak-teriak kesenangan.Wonder Woman 1984 memang tidak secemerlang film pertamanya yang memiliki beberapa momen yang tidak bisa dilupakan. Tapi film ini tetap harus Anda tonton jika Anda pecinta DC, Gal Gadot atau kepo dengan apa yang dilakukan oleh Diana di film ini. Dan jujur saja, menyaksikan seorang Wonder Woman berhasil dengan mudahnya menangkap penjahat dengan lassonya adalah sensasi sinematik yang sungguh adiktif.

Wonder Woman 1984 dapat disaksikan di seluruh jaringan bioskop.

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.




(dal/dal)

Hide Ads