"Yang ingin kulakukan adalah menjadi sosok yang sama baiknya, dan sama pemberaninya dengan apa yang tertulis di naskah. Jika ia menulis empat halaman monolog tentang betapa pria ini menyakitiku, maka aku harus bisa mendalaminya. Jika dia penulisnya, aku akan menjadi aktrisnya. Kalau tidak begitu, aku sama saja seperti tak menghargai karyanya," ujar Viola dalam sebuah wawancara belum lama ini.
Begitulah cara Viola mendalami karakternya sebagai Rose Maxson, baik di drama teaternya dan film adaptasinya. Dan keduanya pun membuahkan hasil. Aktris berusia 35 tahun itu memenangkan Piala Tony pada 2010 untuk penampilannya di teater, dan meraih nominasi Oscar 2017 untuk perannya di film.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Viola, Wilson adalah sosok penulis yang sempurna untuk karakter perempuan. Salah satunya, lewat karakternya sebagai Rose.
"Hidupnya adalah sebuah petualangan, dan aku tak akan bisa mengerti. Aku tak pernah mengerti sebuah karakter yang menjalani sebuah petualangan. Kau dapat tiga adegan, dan kau berharap, terus berdoa, kalau kau akan mendapatkan cerita soal latar belakang. Tapi di sini, kau mendapatkan semuanya," pungkasnya.
Viola Davis menjadi salah satu nominasi yang dijagokan di Osca 2017 untuk kategori Pemeran Pendukung Terbaik. Ia akan bersaing dengan Naomie Harris ('Moonlight'), Michelle Williams ('Menchester by the Sea'), Octavia Spencer ('Hidden Figures') dan Nicole Kidman ('Lion'). (dal/wes)