Pria bernama asli Suryadi Ishak itu tersenyum seraya menyodorkan tangan untuk bersalaman saat ditemui detikHOT di Coffee Bean, Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Meski tersenyum, Yadi tak bisa menyembunyikan kelelahannya. Sesekali ia menyeka peluh di wajahnya dengan sapu tangan. Maklum, selama bulan Ramadan ini waktu istirahat co-host program 'Show Imah' di Trans TV itu sangat sedikit lantaran kebanjiran job di berbagai stasiun televisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika diajak mengenang masa-masa dirinya merintis karier, Yadi pun tertawa. Meski kariernya kini moncer, siapa sangka pria kelahiran Jakarta, 12 Juli 1973 itu dulu hanyalah seorang supir pribadi.
"Dulu saya awalnya tahun 1997 jadi supir Akrie 'Patrio'. Pokoknya kerjaan saya itu ya supir, asisten bawa-bawain pakaian, nyuci mobil, siapin semua keperluan syuting. Pokoknya semuanya lah," kisahnya.

Menjadi supir Akrie, membuat Yadi jadi masuk lingkungan, dan mengenal orang-orang yang berkecimpung di dunia komedi. Ia pun kemudian diangkat menjadi kru program 'Ngelaba' yang digawangi trio Eko, Parto, dan Akrie 'Patrio'.
Akhirnya, terbesitlah di benak Yadi untuk mencoba berkarier menjadi pelawak. Ia pun membentuk grup 'Sembako' bersama rekannya Kiwil, dan Murphy. "Kita ikut lomba lawak di Radio SK. Dapat juara 2, lalu kita siaran di sana," ucapnya.
Meski kemudian grup 'Sembako' bubar, karier para personelnya, termasuk Yadi malah makin bersinar. Anak kedua dari lima bersaudara itu pun tampil di berbagai program seperti 'Ngelaba', 'Spontan', 'Supermama Selebconcert', dan lain-lain. Ia juga menjadi presenter program 'Ih Sereem'.
Setelah itu, Yadi pun merambahkan kariernya ke dunia akting. Selain sinetron, dan film televisi (FTV), ia juga bermain dalam belasan judul film layar lebar seperti 'Tiren: Mati Kemaren', 'Tulalit', 'Susuk Pocong', 'Hantu Tanah Kusir', 'Suster Keramas', 'Nenek Gayung', dan masih banyak lagi.
Meski pria yang dikenal melawak lewat logat Arab itu kini telah mengecap sukses, dirinya tak mau jumawa. "Apa yang saya raih sekarang nggak lepas dari kerja keras, dan doa orang tua. Saya terus berikhtiar, dan berdoa. Alhamdulillah kerjaan ada terus," tandasnya.
(bar/hkm)