Namun ketika obrolan sampai pada hal-hal yang bersifat pribadi, wajah Ririn nampak sedikit berubah. Terutama saat disinggung soal rumah tangganya yang kandas pada 2008 lalu, serta perannya sebagai orangtua tunggal bagi putrinya, Puti Jasmine Salsabila Abeng (9).
"Nggak pernah ada orang, siapapun, yang punya cita-cita jadi janda atau duda dari kecil," ujarnya dengan nada sedih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu semua proses. Sudah terjadi, dan aku nggak pernah nyesalin. Aku jalanin, aku syukurin, dan aku nikmatin," ungkap Ririn. Pemilik tinggi 160cm dan berat 48kg itu kemudian mulai tersenyum seraya merapikan rambutnya yang hitam panjang sebelum memulai lagi bicara.
"Aku bersyukur dibesarkan dari orangtua yang bisa membuat aku kuat. Aku diajarkan untuk bisa menerima segala sesuatu, karena percaya itu semua memang udah jalan-Nya," sambungnya kemudian.
Enam tahun hidup sendiri, Ririn merasa bangga bisa bekerja, dan mengurus anaknya dengan baik. Diakui, putri semata wayangnya itu menjadi penyemangatnya dalam menjalani hari-hari.
"Aku hidup buat anakku. Aku bekerja keras pun cuma buat anak. Rasa capek, lelah, stres, itu akan terbayar di saat aku ngeliat anakku ketawa, happy, dan meluk aku. Capeknya hilang," katanya mantap.
Menurut Ririn, buah hatinya itu jugalah yang membuat hubungannya tetap baik dengan mantan suaminya hingga sekarang. "Apa pun kita omongin soal Jasmine. Dan Jasmine tidak pernah aku batasi untuk ketemu ayahnya. Kapan pun dia mau ketemu, aku bolehin," jelasnya.
Ditambahkan Ririn, saat bercerai dirinya dan sang suami memang saling berjanji agar anaknya tak merasa kehilangan kasih sayang orangtua. Keduanya pun selalu berkomunikasi, dan melakukan yang terbaik untuk sang buah hati tercinta.
"Kalau masalah Jasmine, apapun kita lupakan. Sakit hati, masa lalu, itu dilupakanlah. Sekarang itu kita mikirin gimana caranya bikin Jasmine happy. Konflik kita berdua sudah lewat. Jadi kita bener-bener bersatu buat anak," tandasnya.
(bar/mmu)