Di tengah segudang kesibukannya, dari pengurus penerbitan hingga menjadi "buzzer", pria kelahiran Jakarta 28 Desember 1984 itu bertandang ke kantor Detikhot, Kamis (22/12/2011).
"Halo, nama gue Raditya Dika," ujarnya memperkenalkan diri dengan nada kocak. Siang itu ia tampil sederhana layaknya anak muda kebanyakan, dengan mengenakan kaos hitam dipadu sweater sdan celana jeans warna biru. Wajahnya terlihat lelah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Dika masih antusias membicarakan soal buku barunya. Ia memerlukan waktu setahun lebih untuk menyelesaikan karyanya kali ini. Apalagi di tengah segudang aktivitasnya menggeluti dunia stand up comedy, dan juga sebagai presenter. Salah satunya ia membawakan acara 'Provocative Proactive' di stasiun televisi Metro TV.
"Sekarang aku juga lagi sibuk mau ada proyek baru awal 2012 jadi presenter di Metro TV. Nama acaranya itu 'Galau Night'," ucapnya memberi bocoran. Selain itu hingga kini Dika juga tercatat sebagai Redaktur Khusus penerbit Gagas Media dan Bukune. Ia juga menjadi CEO di sebuah perusahaan pemasaran internet bernama Nyunyu Consulting.
"Di tengah semua kesibukan itu, pokoknya sulit banget. Sulit gila menemukan waktu buat nulis. Kalau dulu kan masih bisa gue menulis di suatu ruangan yang sepi dengan musik. Sok-sok romantika ala novelis begitu, nyari suasana ideal buat menulis. Sekarang udah nggak bisa," paparnya.
Menurut Dika, banyak pergulatan batin yang dilaminya setahun belakangan saat menyelesaikan bukunya tersebut. Termasuk di tengah usahanya menyelesaikan kuliahnya yang telah ditempuhnya selama 8 tahun di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI). Ia lulus pertengahan tahun ini.
"Nulisnya setahun lebih dan sporadis banget. Diniatin dan dipaksain begitu. Di pesawat, lagi nungguin buat syuting, ngapel pacar, ngerjain skripsi sampai akhirnya kelar juga setelah 8 tahun kuliah. Setelah selama ini kalau ketemu mahasiswa baru tangan gue dicium. Semacam dituakan begitu," kisahnya seraya tertawa.
Bicara soal impian, Dika mengaku berencana ingin membuat film lagi. Namun ia berharap kisahnya baru, tak seperti filmnya sebelumnya 'Kambing Jantan: The Movie' yang diangkat dari sukses buku pertamanya berjudul 'Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh'.
"Kemarin sih sudah sempat bikin naskah buat buku 'Cinta Brontosaurus', cuma belum di produce-produce. Rencananya sih 2012 memang mau ada proyek film, cuma belum tahu bagaimana-bagaimananya. Sekarang lagi ngumpulin materi-materi," terangnya.
Selain itu, Dika juga berharap bisa menulis sendiri naskah filmnya tersebut dan mengurusi berbagai hal lainnya. Termasuk jadi pemeran utama jugakah seperti dalam film 'Kambing Jantan: The Movie'? "Belum tahu ya, kita lihat saja nanti," katanya mantap.
"Tapi bicara soal peran utama, di film gue kemarin yang jadi pemeran utama, itu adalah sejarah pertama di perfilman Indonesia dimana pemeran utamanya mukanya kayak figuran. Tampang gue jauh banget sama Nicholas Saputra," selorohnya seraya tertawa lepas.
(bar/hkm)