'Megamind 3D': Jadi Penjahat itu Keren

'Megamind 3D': Jadi Penjahat itu Keren

- detikHot
Jumat, 26 Nov 2010 14:04 WIB
Jakarta - "You complete me," begitu kata Joker kepada Batman di film 'Dark Knight'. Dan, Megamind (suara oleh Will Ferrel), sang penjahat super itu, mengalaminya. Ia  merasa hampa setelah mengalahkan musuh besarnya, pahlawan yang disanjung-sanjung warga satu kota, Metro Man (Brad Pitt). Tidak ada lagi rencana jahat  merusak kota atau menculik teman dekat musuhnya itu, wartawati Roxanne Ritchi (Tina Fey).

Dibantu oleh asistennya, seekor ikan bertubuh monster bernama Minion (David Cross), ia pun mencari sosok superhero agar mendapat lawan yang seimbang.  Sebab, dengan itulah hidupnya menjadi lebih bermakna. Sialnya, orang itu adalah Hal Steward yang patah hati ditolak Roxanne dan menjadi Titan yang lebih  sadis dari Megamind. “Superhero hanya untuk pecundang!” teriaknya.

Ya, film ini niatnya menjungkirbalikkan aturan main genre superhero alias pahlawan berkostum. Siapa yang baik? Siapa yang jahat? Hal ini tercermin lewat lirik  'Bad' dari Michael Jackson sebagai salah satu lagu tema, "Who’s bad?" Lihatlah, betapa lebay dan menyebalkannya sosok Metro Man yang sok seleb dan sok  keren—yang bahkan dibuatkan museum khususnya. Dan, lihat betapa ringkih, lugu, dan konyolnya Megamind, yang membuat penonton simpati padanya sejak  awal. Tentu saja narsis adalah nama tengahnya. Ia selalu membanggakan dirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan pongah dia berkata, "All men must choose between two paths. Good is the path of honour, friends and family. Evil...well, it's just cooler. Hit it!" Dan,  Roxanne, yang diculik, dengan tenang bilang kalau segala hal yang dilakukan tokoh jahat pasti bisa ditebak—sesuatu yang "ngenyek" semangat "twist" atau  kejutan di film-film semacam ini.

Sepanjang 96 menit, kita diajak untuk tertawa melihat lelucon dan dialog-dialog cerdasnya, seraya menebak-nebak trivia film. Ya, film ini begitu ensiklopedis.  Lihat saja, Ayah Luar Angkasa Hal (tentu saja Megamind yang menyamar untuk melatih Hal) yang meniru gaya bicara Godfather Don Corleoni. Atau, kostum  kunciannya dinamainya Black Mamba (ingat tokoh utama “Kill Bill”?).

Kita bisa melihat bahwa keduanya memakai kostum yang mirip Captain Marvel (DC Comics). Museum Metro Man mengingatkan kita pada Museum Flash.  Roxanne sang reporter terinspirasi dari “Ghost Rider” (2007). Dan, tentunya Metro City Prison for the Gifted langsung diasosiasikan dengan sekolah serupa  yang dibangun Prof. Xavier di X-Men (2000) atau saat Magneto jadi tahanan. Nama Hal Steward adalah penghormatan kepada Green Lantern (Hal Jordan dan  John Steward). Dan familiarkah Anda dengan Minion yang mengingatkan kita pada 'Monsters Inc'?

Megamind yang tidak punya kekuatan super tapi punya banyal akal itu mengingatkan kita kepada Lex Luthor, dan Metro Man sudah tentu bergaya Superman- wannabe. Dan inilah premis asli film ini: What if Lex Luthor defeated Superman? Dan ternyata, sutradara Tom McGrath buka dapurnya, bahwa film ini memang  terinspirasi dari film 'Batman' (1966) dan 'Superman' (1978). Lihatlah sosok Benard, yang menjadi alter-ego Megamind, mengingatkan kita pada hubungan Clark  Kent-Superman.
(mmu/mmu)

Hide Ads