Sebelum jatuh sakit, sastrawan Ajip Rosidi, ingin membuat karya tentang Rasulullah SAW. Selain itu, dia ingin menulis roman.
Salah satu puteri Ajip Rosidi, Titis Nitiswari mengatakan, jika salah satu temannya menanyakan perihal tujuan terakhir. Untuk itu, Ajip kemudian menyampaikan ingin membuat sesuatu tentang Rasulullah SAW. Karya tersebut entah berupa puisi atau apa.
"Waktu itu dia (bapak) pernah ditanya oleh teman saya. Teman saya tahu karena sudah sepuh, tujuan terakhir bapak ini apa. Terus dia (bapak) ingin membuat sesuatu tentang Rasulullah SAW. Apakah itu buku atau puisi atau apa, nggak tahu juga. Dia mulai baca-baca, tapi habis jatuh itu pagi-pagi subuh. Dia bilang 'Titis saya punya ide mau bikin roman'," kata Titis saat ditemui di rumah duka Dusun Pabelan 1, Desa Pabelan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Kamis (30/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ajip Rosidi Dimakamkan di Samping Istrinya |
Untuk roman yang akan ditulis tersebut telah diberi judul 'Menjadi Indonesia'. Bahkan rencana menulis roman tersebut telah diceritakan kepada temannya yang berada di Perancis. Namun karena untuk mengetik sudah kesusahan, kemudian dibantu Titis.
"Judulnya Menjadi Indonesia karena dia sudah berbicara dengan temannya di Perancis. Dia (bapak) cerita mau bikin sudah di kepala tinggal diketik, dia bilang. Karena dia mengetik sudah susah, saya bantu ngetik. Baru 8 halaman karena mungkin sudah sepuh ada bagian fragmen yang mesti dicek kebenarannya, saat itu kondisi politiknya saya lupa harus cek dulu, dia bilang," ujarnya.
Titis menambahkan karena itu, kemudian meminta untuk diambilkan majalah dari perpustakaan sekitar tahun '60-70-an. Majalah Warta yang diambilkan dari perpustakaan yang berada di kompleks rumahnya, kemudian tiga hari dibaca. Nahasnya, belum sampai diteruskan, kemudian jatuh yang kedua.
"Dia minta diambilkan majalah dari perpustakaan. Jadi kami membawa Majalah Warta tahun '60-70-an lalu dibawa ditaruh disitu. Dia tiga hari baca. Udah bilang mau neruskan, tapi keburu jatuh yang kedua, jadi nggak bisa diterusin lagi," katanya.
(dar/dar)